Page 232 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 232

218



                 Satu hal yang tak kalah penting adalah bahwa
            standar pendekatan tes PISA selayaknya tak diperlakukan
            sebagai literasi yang otonom. Adalah benar bahwa
            model asesmen nasional perlu merujuk kepada soal-soal
            tes PISA untuk mengembangkan kemampuan berpikir
            tinggi siswa. Teknik-teknik memahami ide pokok
            melalui fitur teks, strategi memahami kosakata baru
            adalah contoh fitur superfisial (dibahas di Bab 2) yang
            perlu dilatihkan kepada siswa. Namun fitur
                   ROSDA
            substansial, yaitu kreativitas
            dalam mengeksplorasi gagasan,

            perlu berakar pada habitus

            siswa, yaitu norma, nilai yang
            membingkai pola pikir dan


            kebiasaan mereka.
                 Praktik literasi yang dilakukan Idang, Eli, dan Danti, dan
            kawan-kawan BMI penulis di Bab 4 dan Bab 5 menggambarkan
            upaya eksplorasi fitur substansial literasi dalam konteks
            habitus anak jalanan dan buruh migran. Praktik-praktik
            ini dapat dikembangkan dan diadaptasi dalam konteks
            sosiokultural yang beragam.
                 Akhir kata, menikmati bulan madu dengan literasi
            melalui kampanye penumbuhan minat baca tentu tak ada
            salahnya. Namun titik ini bukanlah tempat kita untuk berhenti.
            Banyak yang harus dibenahi di ruang kelas, di seluruh elemen
            masyarakat negara ini. Suatu saat, semoga saja, tiba suatu masa
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237