Page 94 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 94

80



            selama ini menjadi korban kekerasan fisik, seksual, dan
            emosi oleh ayah tiri dan suaminya. Dalam hal ini literasi
            adalah praktik sosial, di mana literasi berperan penting
            untuk memecah kebisuan tokoh dan keberanian untuk
            memperjuangkan diri sendiri. Literasi berfungsi memberikan
            seseorang ‘kewenangan’ untuk menjadi aktor utama bagi
            hidupnya sendiri, berani bersuara untuk diri sendiri dan untuk
            komunitas di mana dia berada (Hernandez-Zamora, 2010, p. xi).
                   ROSDA
                 Sebagai alat untuk
            menyuarakan identitas diri
            dan komunitas, literasi juga

            berperan penting untuk

            mendobrak stereotip negatif.
            Seperti halnya Hanna dan Celie, para BMI menulis untuk
            mengubah stereotip negatif yang berkembang di masyarakat
            bahwa buruh migran, yang di masyarakat dikenal dengan
            istilah Tenaga Kerja Wanita (TKW) itu bodoh, tidak beradab,
            dan tidak berpendidikan. Namun sebaliknya, tulisan mereka di
            media daring, dalam hal ini blog, menunjukkan bahwa mereka
            tak hanya mengakrabi sapu dan dapur, namun juga mampu
            mengartikulasikan pemikiran mereka dengan fasih melalui
            tulisan.
                 Dalam kurun lebih dari sepuluh tahun terakhir, dunia
            sastra Indonesia menjadi saksi munculnya Sastra BMI. Istilah
            ini mengacu pada karya kreatif para BMI yang bekerja di luar
            negeri, terutama di Hong Kong, Taiwan, dan Singapura. Mega
            Vristian, seorang BMI yang juga penulis senior, mengklaim
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99