Page 93 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 93
79
adalah literasi sebagai politik identitas, yaitu The Reader (1995)
dan The Color Purple (1982). Keduanya sudah diangkat menjadi
film dengan judul sama.
The Reader (1995) karya Bernard Schlink populer melalui
versi film yang tokoh utamanya diperankan oleh Kate Winslet.
Hanna, sang tokoh utama, digambarkan tengah menghadapi
dakwaan berat dalam kasus pembunuhan massal oleh Nazi.
Michael, seorang mahasiswa ilmu hukum yang pernah
ROSDA
ditolong Hanna, mengetahui ada bukti yang sebenarnya bisa
membebaskan Hanna dari segala dakwaan. Namun Hanna
tidak mau mengakuinya, karena bukti itu akan mengungkap
aib sosialnya. Aib itu adalah ternyata Hanna buta huruf. Dalam
cerita, Hanna kemudian akhirnya bisa membaca, dan memiliki
harga diri yang lebih tinggi.
Film ini adalah salah satu di antara banyak film yang
menggambarkan literasi sebagai alat untuk transformasi
identitas. Dalam buku Popular Culture and Representations of
Literacy, Bronwyn T. Williams and Amy A. Zenger (2007)
membahas film-film dengan tema literasi sebagai alat
kemenangan, seperti Educating Rita (1983), Dangerous Minds
(1995), dan Nanny McPhee (2005). Film-film dengan tema ini
menggaungkan pandangan model otonomi literasi, yaitu
literasi sebagai keterampilan yang mentransformasi diri
seseorang sehingga ia lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Contoh lain adalah proses transformasi diri yang dialami
tokoh Celie dalam novel The Color Purple (1982) karya Alice
Walker. Celie menemukan literasi sebagai alat yang memberi
dia kekuatan untuk berani bersuara dan membela dirinya
sendiri. Celie adalah seorang perempuan kulit hitam yang