Page 96 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 96
82
Mengemas Konsep Literasi Digital
dan Transformasi Identitas
Dalam dunia yang semakin tanpa batas, di mana internet
telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, literasi
juga bergeser maknanya, dari literasi ‘hanya membaca’ menjadi
literasi ‘baca-tulis.’ Dalam dunia digital, setiap pengguna
ROSDA
sekaligus adalah pencipta, dan dengan demikian konsumsi
media menjadi moda literasi, di mana baik pencipta maupun
pengguna bisa terlibat dalam interaksi yang menempatkan
mereka sebagai sosok yang setara (Hartley, 2009). Donna
Alvermann menggunakan istilah literasi online, yang mengacu
pada sarana sosial untuk menyampaikan makna melalui
berbagai moda representasi, antara lain bahasa, gambar, suara,
dan gerak untuk menghasilkan teks digital. Praktik literasi
yang berhubungan dengan internet antara lain adalah blogging,
chatting, instant messaging, social networking and gaming ( 2008).
Literasi digital juga menawarkan para pelakunya untuk
melakukan politik identitas, dengan menawarkan identitas
jamak untuk ditampilkan sebagai representasi diri. Cheryl
McLean (2010) melakukan kajian terhadap MySpace dan
Facebook sebagai contoh jejaring sosial, tempat penggunanya
terlibat dalam konsumsi dan produksi berbagai teks berbentuk
gambar, gerak, dan tulisan. McLean mengkaji bagaimana
seorang imigran muda dari Trinidad-Tobago menggunakan
praktik literasi digital untuk membentuk identitas diasporanya.
McLean berpendapat bahwa praktik literasi digital membantu