Page 92 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 92
78
Identitas ialah sesuatu yang cair. Di era digital, gagasan
identitas yang dinamis ini mudah dikenali. Media digital
menawarkan ruang bagi pengguna sosial media untuk
menciptakan representasi diri dalam bentuk sosok yang mereka
inginkan. Melalui potret diri yang diunggah pada media daring
(dalam jaringan), pemilik sosial media dapat memilih sisi
kepribadian mana dan citra apa yang ingin mereka tampilkan.
Representasi diri ini sering dikenal sebagai politik identitas.
ROSDA
Demikian pula, ruang literasi digital mewadahi konstruksi
politik identitas melalui tulisan. Fenomena yang terjadi akhir-
akhir ini menggambarkan bahwa tulisan bukan sekadar
representasi diri; namun ternyata juga mampu mengubah
identitas seseorang. Bab ini mendiskusikan bagaimana
identitas terkonstruksi dalam konteks status, posisi seseorang,
dan interaksi sosialnya melalui aktivitas literasi. Negosiasi
identitas terjadi dalam komunitas BMI dan komunitas jalanan–
yang kami bingkai dalam kerangka teori identitas posisional
(Bartlett, 2005; Hall, 2008; Holland, Skinner, Lachicotte & Cain,
1998).
Pratiwi: Transformasi Identitas
Buruh Migran dalam Budaya
Populer
Untuk melihat bagaimana literasi sebagai praktik sosial
amat erat kaitannya dengan identitas seseorang, mari kita
tengok sejenak dua novel yang salah satu tema pentingnya