Page 9 - TUGAS- JULITA-2305110596 -BUKU SAKU
P. 9

Tujuan  fungsional  antara  manusia  dan  alam  semesta  adalah  untuk  menciptakan  sinergi  bagi
               kemaslahatan manusia itu sendiri. Untuk itu, alam semesta diciptakan Allah bukan dengan main-main dan

               tanpa tujuan. Karena manusia merupakan satu sub sistem dengan alam semesta sebagai satu tujuan dan
               orientasi. Oleh karena itu, satu-satunya tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah. Ibadah berasal
               dari bahasa Arab, al-‗ibadah (yang menundukkan atau merendahkan diri). Hakikat ‗ibadah, terkandung 2

               makna :
                                  1.  Al-„ubudiyyah Lillah di dalam jiwa.


                                  2. Semua aktivitas hidup manusia hanya berorientasi kepada Allah.

                    Konsep  human  capital  dapat  didefinisikan  menjadi  tiga.  Konsep  pertama  adalah  human  capital

               sebagai aspek Individual. Konsep ini  menyatakan bahwa model  manusia merupakan suatu kemampuan
               yang ada pada diri manusia, seperti pengetahuan dan keterampilan. Hal ini diperjelas oleh Rastogi (2002)

               yang menyatakan bahwa human capital merupakan pengetahuan, kompetensi, sikap, kesehatan, dan sifat
               yang dimiliki oleh manusia.Persoalan manusia merupakan tema sentral dan titik tolak dalam memaknai
               pendidikan  karena  pendidikan  pada  dasarnya  ingin  mengantarkan  manusia  menuju  kemanusiaan  sejati.

               Sayangnya, persoalan  manusia kurang  mendapat perhatian dalam pemikiran pendidikan. Kalaupun ada
               kajian-kajian  mengenai  manusia  sejauh  ini  belum  ditemukan  pandangan  dasar  kemanusiaan  secara

               holistik.  Kajian  mengenai  manusia  masih  sering  terjebak  pada  pandangan  dikotomik  yang  merupakan
               warisan dari corak pemikiran tipikal Yunani tentang realitas, yang mencapai puncaknya pada zaman Plato
               dan Aristoteles.


                    Menurut  Plato,  realitas  terbagi  antara  ide  absolut  dan  kenyataan  indrawi  relatif.  Aristoteles
               memisahkan  kenyataan  menjadi  potensial  matter  dan  aktual  form.  Pemikiran  Yunani  memengaruhi

               pemikiran  pendidikan,  terlihat  dalam  karya-karya  Ibn  Sina,  al-Farabi,  dan  al-Ghazali.  Al-Ghazali
               menggabungkan  ruh  dan  badan  dalam  pemahaman  manusia.  Al-Ghazali  teori  menciptakan  manusia
               berdasarkan ayat al-Qur'an. Dalam pemikiran pendidikan, aliran nativisme, empirisme, dan konvergensi

               dikembangkan oleh Locke, Stern, dan Schoupenheuer. Para pakar pendidikan Islam  meyakini perlunya
               pengembangan fitrah melalui pendidikan. Memahami manusia dalam perspektif holistik lebih memuaskan
               daripada  dualisme-dikotomik.  Maka,  pandangan  kemanusiaan  yang  holistik  perlu  dibangun  untuk

               kepentingan pemikiran pendidikan saat ini.

               1.3  proses pendidikan membantu dalam pengembangan individu


                    Manusia  saling  mendidik  satu  sama  lain  melalui  interaksi  dengan  dunia.  Proses  pendidikan
               membantu  dalam  pengembangan  potensi  individu  untuk  memperoleh  informasi,  pengalaman,  dan
               keterampilan  baru  guna  meningkatkan  kehidupan.  Penghargaan  terhadap  kebebasan  berpikir  dan
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14