Page 24 - Yuni Ritanti (4301419091)_Flip E-LKPD Materi Koloid Terintegrasi Etno-SSI
P. 24
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
TERINTEGRASI ETNO-SSI
3.4 Etnosains Didih Ayam
Marus atau saren atau dideh ini bearsal dari darah hewan. Di
Banyumas sendiri biasanya menyebutnya dengan "didih".Biasanya
terbuat dari darah sapi atau babi yang disembelih. Di Pulau Jawa banyak
yang menggunakan darah sapi atau darah ayam. Darah ini tak langsung
disantap, melainkan dikukus terlebih dahulu agar bentuknya menjadi
padat. Darah ayam yang telah dikukus ini memiliki tampilan seperti hati
ayam. Warnanya merah kecokelatan, namun dari segi tekstur banyak yang
mengatakan kalau didih ayam lebih lembut dari hati ayam.
Tidak hanya di Jawa, darah hewan juga biasa diolah oleh orang
dari suku Batak. Mereka menggunakan darah babi yang biasa disebut
gota. Walaupun tidak lazim, namun masih banyak marus atau saren yang
diperjual-belikan. Biasanya marus ini ditawarkan dalam kondisi sudah
dikukus dan dibungkus plastik.
Di beberapa daerah Jawa, didih kerap diolah menjadi pelengkap
hidangan utama. Ada yang mengolah marus menjadi sate dan makanan
berkuah. Ada juga yang mengolah marus mirip baceman untuk pelengkap
gudeg, nasi pecel, atau nasi campur. Beda lagi dengan darah babi atau
gota yang biasa diolah jadi makanan di Sumatera Utara. Biasanya mereka
mengolah gota menjadi campuran saksang babi.
Gambar 4. Didih Ayam.
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kimia Sistem Koloid 20