Page 171 - Kelas X Seni Budaya BS Sem 2 press
P. 171

berbeda berdampak pada perbedaan hasil kualitas seninya. Pementasan teater
                    tradisional rakyat memiliki sifat kesederhanaan, karena dibentuk oleh
                    masyarakat huma, pertanian dan pedesaan. Teater istana hadir mewakili
                    masyarakat berlatar belakang istana dengan cita rasa seni yang tinggi dan
                    rumit (adiluhung). Mengapa demikian? Karena, teater tradisional rakyat hadir
                    untuk mengisi waktu dikala waktu senggang, selepas pulang kerja di sawah,
                    berburu, atau berlayar menangkap ikan di laut.  Dengan alat musik seadanya
                    dan bahan yang ada bersumber lingkungan sekitar, dengan kebiasaan hidup
                    yang sederhana dan penuh canda tawa dan adat istiadat yang menyertai siklus
                    hidupnya. Akhirnya, seni teater tradisional rakyat yang terbentuk dengan tata
                    aturan pementasannya yang bersifat bersahaja, sederhana dan khas ke daerahan
                    menjadi ciri masyarakat pemiliknya. Teater tradisional istana kehadirannya,
                    karena dikerjakan oleh para empu (tokoh, bujangga) seni dengan maksud
                    untuk meghadirkan kualitas seni yang bersifat agung, pencitraan sang
                    penguasa (raja) dan cenderung  selera seni yang tinggi dan rumit yang ditandai
                    dengan unsur-unsur pembentuk seninya. Pementasan teater tradisional yang
                    telah terbentuk dan mewakili selera seni masyarakat pemiliknya     dengan
                    penggambaran hidup kebiasaan masyarakat, teruji oleh waktu dan bersifat
                    turun temurun kepemilikannya dari generasi ke genrasi melalui sistem
                    transmisi (pewarisan).

                        Dengan tidak menampikkan kegiatan merancang pementasan pada teater
                    tradisional, terutama menggarisbawahi emergency (darurat) manakala terjadi
                    kekosongan peran, baik pemain musik atau pemeran lakon dengan
                    mengantisipasi kejadian sakit atau meninggal dunia. Hal ini, sangat diwaspadai
                    oleh kelompok atau grup teater tradisional, terutama dalam mempertahankan
                    ketradisiannya dengan baik dan memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat
                    penanggapnya. Untuk mengantisipasi terjadinya di luar kemampuan yang
                    terjadi, kelompok teater tradisional, terutama teater rakyat, biasanya melakukan
                    latihan pada pemain yang dirangkap oleh pemain musik atau pemain lakon.
                    Itupun, manakala tidak ada orang lain yang mampu membawakan peran yang
                    kosong. Hal ini pun, hanya dilakukan latihan pada bagian adegan atau
                    pemegang alat musik tertentu yang dianggap kosong atau kurang lengkap
                    dalam membawakan lakon dalam  pementasan sesuai permintaan (penanggap
                    seni).

                        Lain halnya dengan pementasan teater istana yang sangat syarat mengusung
                    estetika seni yang tinggi dengan aturan (pakem) yang baku karena dikerjakan
                    oleh para empu dibidang seni. Kegiatan merancang pementasan teater
                    tradisional istana diperlukan dan dipegang oleh beberapa pelaku melalui
                    sistem tata kelola. Terutama dalam urusan mempersiapkan materi seni atau






                                                                                                                                                     Seni Budaya   163
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176