Page 216 - Kelas X Seni Budaya BS Sem 2 press
P. 216

Berdasarkan perbedaan ciri-ciri pokok seni dan hubungan seni yang
                 mendasari pementasannya dapat disimpulkan bahwa teater tradisional
                 keberadaan seninya tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat
                 pendukungnya, baik masyarakat suku pedalaman, masyarakat pedesaan,
                 perkampungan (pertanian huma dan pesawahan) dan masyarakat istana atau
                 pendopo atau istana.
                     Dalam pementasan teater selalu menghadirkan nilai seni. Nilai seni dalam
                 pementasan teater adalah makna, yang disampaikan melalui media atau sarana
                 dalam bentuk simbol seni. Nilai di dalam simbol seni dapat dibagi menjadi
                 nilai bentuk dan nilai  isi, nilai moral. Nilai estetis adalah nilai bentuk, bersifat
                 subjektif. Adapun nilai isi, nilai pesan bersifat objektif.

                     Nilai estetis bersifat subjektif. Artinya, sangat tergantung kepada orang
                 yang menilainya. Oleh karena itu nilai estetis yang ditampilkan sang kreator
                 atau pelaku seni sangatlah berbeda tergantung ukuran nilai estetis dari sundut
                 pandang mana mereka ketika menikmati atau mengapresiasi pementasan
                 teater.
                     Berbicara nilai estetis atau nilai keindahan yang dipancarkan pementasan
                 seni oleh para pelakunya, termasuk pementasan teater dapat dianalisis melalui
                 unsur dan struktur pembentuk seninya. Hal ini terjadi, disebabkan oleh sifat
                 seni pementasan teater hadir karena ciri-ciri pembentuk seninya. Semua
                 pementasan teater, baik tradisional maupun non tradisional yang ada karena
                 dilakukan secara langsung dengan kasat mata, terbatas oleh ruang dan waktu
                 di atas pentas, dilakukan atas kerjasama dan kerja bersama antar beberapa
                 awak pentas dalam mewujudkan pementasan   teater.

                     Untuk menilai pementasan teater tradisional, apakah indah atau tidak
                 terhadap pementasan teater sangat tergantung pada jenis, bentuk dan fungsi
                 seninya.Contohnya, seni tradisional istana  memiliki idiom atau pakem atau
                 pola yang tetap dan baku yang mengikat secara khas. Justru kekhasan atau
                 keunikan bentuk seninya melalui; pola, struktur dan unsur-unsur pementasan
                 teater yang terkandung di dalamnya menjadi daya tarik tersendiri dalam
                 memaknai nilai estetik seninya.

                     Dengan nilai keindahan yang terpancar dari teater tradisional istana
                 melalui olahan unsur-unsur pementasannya kearah nilai estetika tinggi yang
                 dipandang untuk prestisius kebesaran raja. Oleh karena itu, tidak heran apabila
                 teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat istana
                 cenderung rumit dan terkesan glamour menakjubkan karena dikerjakan oleh
                 para ahli dibidang seni. Dengan ciri atau tanda yang ada  sebagai identitas
                 teater istana adalah unsur-unsur pembentuk seninya berkembang ke arah
                 estetika tinggi dan bersifat adiluhung.




                 208         Kelas X SMA / MA / SMK / MAK
   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221