Page 160 - Kelas X Hindu BS press
P. 160

Untuk kehidupannya dia harus dibantu oleh Varna-Varna lainnya. Ini bukanlah
                      berarti  memberikan  seorang  Brāhmaṇa  suatu  posisi  yang  istimewa  dalam
                      masyarakat dan sebaliknya pula bukanlah menganggap Brāhmaṇa itu sebagai
                      benalu dalam masyarakat.
                         Kaum  Brāhmaṇa  dibebani  tugas  untuk  melaksanakan  apa  pun  yang
                      dipandang perlu demi    memajukan kesejahteraan spiritual  masyarakat.
                      Demikian Chandrasekharendra Saraswati menyebutkan dalam bukunya Aspek-
                      Aspek.Agama Hindu. Jadi Varna Brāhmaṇa ini adalah golongan atau mereka
                      yang berkecimpung dalam bidang kerohanian. Brāhmaṇa ini tidak berdasarkan
                      suatu keturunan, melainkan karena ia mendapat kepercayaan dan mempunyai
                      kemampuan untuk menjalankan tugas tersebut. Seseorang disebut Brāhmaṇa

                      karena ia memiliki kelebihan dalam bidang kerohanian.
                         Dengan  kata  lain  Brāhmaṇa  itu  adalah  golongan  fungsional  yang  setiap
                      orangnya  memiliki  ilmu pengetahuan suci  dan mempunyai  bakat  kelahiran
                      untuk mensejahterakan masyarakat, negara  dan umat  manusia  dengan jalan
                      mengamalkan ilmu pengetahuannya dan dapat memimpin upacara keagamaan.
                         Dalam  Kitab  Sarasamuscaya  sloka  56  kewajiban  Brāhmaṇa  dijelaskan

                      sebagai berikut:
                                       Dahrmasca satyam ca tapo damaśca
                                        Wimatsaritwam hristitiksanasuya,
                                            Yajnsca dhiritih ksama ca
                                     Mahawratani dwadasa wai barhmanasya.
                    Nyang brata sang Brāhmaṇa, rwa welas kwehnya. prayekanya, dharma, satya, tapa,
                     dama, wimatsaritwa, hrih, titiksa, anasuya, yajňa, dāna, dhrthi, ksma, nahan pra
                    tyekanyan rwawelas, dharma, satya, pagwanya, tapa ngaranya śarira sang śosana,
                    kapanasaning śarira, piharan, kurangana wisaya, dama ngaranya upaśama, dening
                     tuturnya, wimatsaritwa ngarani haywa irsya, hrih ngaran irang, wruh ring arang
                      wih, titiksa ngaraning haywa irsya, hrih ngara ning irang,wruha ring irang wih,
                      titiksāngaraning haywa  gong krodha, anasūyā haywa dosagrāhi, yaňa magelem
                    amuja, dāna, maweha dānapunya, dhŗti ngaraning maneb, āhning, ksama ngaraning
                                        kelan, nahan brata sang brāhmana.

                                                 Terjemahan:
                       Inilah Brata Sang Brāhmaṇa, dua belas banyaknya, perinciannya dharma, satya,
                      tapa, dama wimatsaritwa, hrih, titiksa, anasuya yajna, dana, dhrthi, ksama, itulah
                      perinciannya sebanyak dua belas, dharma dari satyalah sumbernya, tapa artinya
                       carira sang cosana yaitu dapat mengendalikan jasmani dan mengurangi nafsu,
                     dama artinya tenang dan sabar, tahu menasehati diri sendiri, wimatsaritwa artinya
                     tidak dengki irihati, hrih berarti malu, mempunyai rasa malu, titiksa artinya jangan
                       sangat gusar, anasuya berarti tidak berbuat dosa, yajna mempunyai kemauan
                     mengadakan pujaan, dana adalah memberikan sedekah, dhrti artinya penenangan
                      dan pensucian pikiran, ksama berarti tahan sabar dan suka mengampuni, itulah
                                             Brata Sang Brāhmaṇa.




                 154  | Kelas X SMA/SMK
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165