Page 165 - Kelas X Hindu BS press
P. 165
Jadi Dewa itu bukanlah Tuhan melainkan sifat-sifat Tuhan. Dilihat dari
sudut ini maka jelas nampak bahwa seseorang pemimpin dalam segala
tindakannya harus mencerminkan kemulyaan Hyang Widhi Wasa. Penjelasan
yang serupa benar dengan Asta Brata menurut Ramayana di atas dijumpai pula
dalam Manawa Dharmasastra VII, 4 sebagai berikut:
Indrānilayam ārkānām, agneśca varunasya ca
Candravitteśayoś caiva, mātrā nirhrtya śāśvatih.
Terjemahan:
Untuk memenuhi maksud dan tujuan itu, raja harus memiliki sifat-sifat partikel
yang kekal dari dewa: Indra, Wayu, Yama, Surya, Agni, Waruna, Candra dan
Kuwera.
Dari beberapa uraian tersebut, maka jelas bahwa yang paling berhak
unt di lapanga pemerintaha adala Varna Kṣatriya Rakyat harus
menghormati raja sebagai raja (pemerinta da sebaliknya Varna Kṣatriya it
harus memperlakukan rakyat sebagai seorang bapak terhadap anaknya. Harta
benda rakyat tidak boleh diisap begitu saja dengan mengadakan pajak yang
bukan-buka Paja ya dipungut ole Varna Kṣatriya ata pemerita harus
digunakan untuk kemakmuran negara.
Di Bali dan Jawa, ada istilah yang terkenal disebut Manunggaling Kawula
lawan Gusti yang maknanya harus ada persatuan antara rakyat dan pemerintahan.
Demikian pula ada istilah Katemuaming Bakti kelawan sweca yang maknanya
rakyat harus hormat dan mendukung pemerintah dan sebaliknya pemerintah
harus melindungi rakyatnya dari segala mara bahaya.
Dengan demikian kiranya disimpulkan bahwa Varna Kṣatriya itu adalah
golongan fungsional yang setiap orangnya memiliki kewibawaan, cinta tanah
air, serta bakat kelahiran untuk memimpin dan mempertahankan kesejahteraan
masyarakat, negara dan umat manusia berdasarkan dharmanya.
3. Kewajiban Varna Vaiśya
Varna Vaiśya merupakan Varna yang ketiga dalam susunan Catur Varna.
Kata Vaiśya (aslinya Vaisya) berasal dari bahasa Sansekerta dari urat kata
“Vie” artinya bermukim di atas tanah tertentu. Dari urat kata tersebut lalu
berkemba menjadi kata Vaiśya ya artinya golonga pekerja ata seora
yang mengusahakan pertanian. Demikianlah dijelaskan oleh A.A. Mac Donel
dalam kamusnya. Dari keterangan-keterangan berikutnya memang peranan dan
fungsi Varna Vaiśya tidak begitu jauh menyimpang dari arti katanya. Peranan
dan fungsi Vaiśya dijumpai dalam beberapa pustaka suci Hindu. Bhagavadgītā
XVIII, 44, menguraikan kewajiban Varna Vaiśya sebagai berikut:
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | 159