Page 167 - Kelas X Hindu BS press
P. 167
Waiśyo’ ‘dhitya brāhmanāt ksatriyādwā
dhanaih kāle Sambiwhajyāśritamśca
tretāpūrwan dhūmāmaghrāya punyam
pretya swarge dewasukha bhinukte.
Nihan ulaha Sang waiśya, mangajya sira ri sang Brāhmaṇa, ri sang
Kṣatriya kuneng, mwang maweha dāna ri tekaning dānakāla, ring
śubhadiwasa,dumdumana nira ta sakwehning mamaracraya ri sira mangelema
amūjā ring sang hyang tryagni ngaranira sang hyang apuy tiga, pratyekenira,
ahawaniya,garhaspatya, citāgni. āhawanidha ngaranira apuy ning asuruhan,
rumateng pinangan, Garhaspatya ngaranira apuy ri winarang, apan agni saksika
kramaning-winarang i kālaning wiwāha,citāgni ngaranira apuy ning manunu
cawa, nahan ta sanghyang tryagni ngaranira, sira ta pujan de sang waicya,
ulah nira ika mangkana, ya tumekaken sira ring swarga dlaha.
Terjemahan:
Yang patut dilakukan oleh Sang Vaiśya ialah ia harus belajar pada Sang
Brāhmaṇa maupun pada Sang Kṣatriya, dan hendaknya ia memberikan sedekah
pada saatnya/waktu persedekahan tiba, pada hari yang baik, hendaklah ia
membagi-bagikan sedekah kepada semua orang yang meminta bantuan kepadanya
dan taat mengadakan pemujaan terhadap tiga api suci yang disebut Tri Agni.
yaitu tiga api suci yang perinciannya adalah: Ahawania, Grehaspatya dan Citagni.
Ahawania artinya api tukang masak untuk memasak makanan, Grehaspatya artinya
api untuk upacara perkawinan, inilah api yang dipakai pada waktu perkawinan
sebagai api yang berfungsi sebagai saksi dalam perkawinan, Citagni artinya api
untuk membakar mayat itulah api yang disebut tri agni, ketiga api inilah yang
harus dihormati dan dipuja oleh Sang Vaiśya, perbuatannya itu akan mengantarkan
ia kelak ke sorga.
Keterangan Sarasamuccaya ini seperti berbeda dengan keterangan pustaka-
pustaka suci Hindu di atas, namun kalau direnungkan lebih mendalam tidak
ada perbedaan yang bersifat prinsipil. Cuma keterangan Sarasamuccaya ini
sedikit menambahka bahwa seora Vaiśya dalam fungsinya sebagai pengat
ekonomi tidak boleh lepas dengan prinsip agama dan prinsip spiritual. Dengan
demikian dapat digambarkan bahwa sistem ekonomi Hindu, adalah ekonomi yang
mensejajarkan antara kebutuhan jasmani dan rohani.
Dari seluruh keterangan di depan, maka seluruh kewajiban Varna Vaiśya cukup
jelas yaitu berperan dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi. Keterangan ini
sangat erat hubungannya dengan keterangan Chandra Prakash Bhambhri bahwa
salah satu tugas atau lapangan Dkamuniti adalah mewujudkan kemakmuran yang
disebut dengan istilah Vartta. Vartta ini meliputi tiga unsur pokok yaitu: pertanian
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | 161