Page 49 - Kelas XII Bahasa Indonesia BS press
P. 49

Jika sudah didapatkan rumusan fakta sejarah, selanjutnya diskusikan imajinasi
               yang dikembangkan melalui penceritaannya. Misalnya, berpusat pada tokoh
               siapa penceritaan dilakukan, untuk menjelaskan tokoh imajinasi siapa, segi-
               segi apa yang diceritakan pada tokoh yang diimajinasikan (seperti emosi,
               pandangan politik, kekuatan pribadi), mengapa pengarang menonjolkan tokoh
               yang diimajinasikan, kelebihan apa yang dimiliki tokoh yang diimajinasikan
               sehingga tokoh ini memiliki kekuatan penceritaan.
                   Agar upaya yang kamu lakukan semakin bermakna, kembangkanlah hasil
               diskusi menjadi sebuah tulisan esai atau kritik. Panjang tulisan kira-kira dua
               halaman A4 dengan ukuran 1,5 spasi. Cobalah kirim ke media massa cetak
               lokal atau nasional. Publikasi dapat pula dilakukan melalui media blog pribadi
               atau majalah dinding di sekolah. Namun, presentasikan terlebih dahulu tulisan
               tersebut di kelas secara panel antarkelompok.

                                 3
              Kegiatan



               Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah
                   Novel sejarah, seperti juga novel-novel lainnya, termasuk dalam genre teks
               cerita ulang. Novel sejarah juga mempunyai struktur teks yang sama dengan
               struktur novel lainnya yaitu orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action,
               komplikasi, evaluasi/resolusi, dan koda.
               1.   Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)
                   Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu,
                   tempat, maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan
                   mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
               2.   Pengungkapan peristiwa
                   Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai
                   masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
               3.   Menuju konflik (rising action)
                   Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun
                   keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran
                   tokoh.
               4.   Puncak konflik (turning point, komplikasi)
                   Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling
                   besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan
                   nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil
                   menyelesaikan masalahnya atau gagal.



               Bahasa Indonesia                                                        43
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54