Page 15 - MONITORING ISU 2-10 September 2022
P. 15

Isu 1




                                                                                     Auditor BPKP Salah Hitung



                                                                                     Audit Kerugian Negara



                                                                                     Proyek e-KTP
             Kronologis 1










              (1/9) Auditor investigasi BPKP Suaedi mengakui salah menghitung


              hasil audit kerugian negara dalam kasus proyek pengadaan kartu e-KTP.


              Dalam hal ini, ada perbedaan jumlah antara total Penerbitan Surat

              Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang dibayarkan negara kepada


              konsorsium PNRI, dengan hasil perhitungan audit kerugian negara cetak


              kartu e-KTP.





              Total nilai hasil audit kerugian negara lebih besar ketimbang total nilai

              SP2D. Seharusnya, hasil audit kerugian negara dan perhitungan kartu


              e-KTP SP2D sama. Secara hitungan, anggota tim BPKP ada salah di


              perhitungan kerugian negara, jadi salah penjumlahannya. Seharusnya

              perhitungan audit dan SP2D sama.





              Total pembayaran SP2D atau pembayaran negara kepada konsorsium


              PNRI untuk kartu e-KTP sebesar Rp2.275.611.203.368,00. Sedangkan,


              hasil audit kerugian negara oleh BPKP sebesar Rp2.376.242.440.681,00.

              Dari jumlah itu, hasil audit kerugian negara lebih besar ketimbang SP2D.


              Apalagi, terdapat selisih harga antara hasil audit dengan SP2D sebesar


              Rp100.631.237.313,00.  Ia mengakui salah perhitungan.





              Saat ditanya tentang perhitungan biaya produksi, ia mengaku


              menggunakan harga menurut ahli dengan pertimbangan judgment

              auditor yang didasarkan atas keilmuan dan pengalaman seorang


              auditor.   Menurut Suaedi, judgment auditor diatur dalam buku PPBI

              Pedoman Penugasan Bidang Investigasi di halaman 30 point 6, dalam


              mengevaluasi bukti, auditor harus menguji dan mengevaluasi seluruh


              bukti dengan memperhatikan juga proses kejadian dan kerangka waktu

              kejadian yang dijabarkan dalam bentuk bagan/flowchart atau narasi


              pengungkapan fakta proses kejadian.





              Ia juga menilai kesahihahan bukti yang dikumpulkan selama proses


              audit, kesesuaian bukti dengan hipotesis. Ia mengindetifikasi dan

              mengkaji dan membandingkan semua bukti yang ada dan relevan dan


              pengutamaan hakekat serta mengembangkan dan menguji hipotesis


              dengan maksud untuk mengevaluasi permasalahan yang ada dalam

              penugasan.






              Berdasarkan metode audit, bukti yang kita peroleh dari vendor itu yang

              menurut nya sudah memenuhi syarat dan bukti dianggap relevan,


              kompeten dan cukup, bisa digunakan sebagai acuan. Suaedi

              membenarkan jika ada kekeliruan yang disampaikan oleh ahli -ahli yang


              memberikan keterangan, maka bisa berdampak pada validitas laporan.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20