Page 17 - MONITORING ISU 2-10 September 2022
P. 17

Isu 2




                                                                                     Buntut Kenaikan BBM



                                                                                     terhadap Layanan Publik





             Kronologis 1










              (4/9) Sekretaris Jenderal Organda Ateng Aryono mengatakan tarif


              penumpang minimal naik 10 persen, idealnya bisa sampai 20-25 persen


              dari tarif saat ini. Menurutnya, harga layanan masih didiskusikan dengan

              Kementerian Perhubungan.






              Direktur Utama PT SAN Putera Sejahtera Kurnia Lesani Adnan

              memastikan tarif bus disesuaikan dengan faktor daderah operasi, rute,


              dan jarak.





              Ketua Ikatan Pengurus Otobus Muda Indonesia (IPOMI)


              menyampaikan kenaikan tarif hingga 2x lipat.





              Dirut PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono mengatakan kenaikan

              harga BBM biasanya akan mengubah pola permintaan pelanggan.






              Sekjen Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan

              Penyeberangan (Gapasdap) Aminuddin Rifai menilai kenaikan harga


              BBM bersubsidi membunuh industri penyebrangan. Sebab, bahan bakar


              menjadi salah satu aspek utama HPP.





              Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyebut pihaknya sedang


              menyiapkan pengumuman resmi terkait penyesuaian tarif angkutan.

              Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno memastikan tarif angkutan


              barang tidak diatur pemerintah, alias kesepakatan pemilik angkutan dan

              pemilik barang.






              Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Adhi S. Lukman

              menyebutkan harga barang turut naik akibat peningkatan ongkos


              distribusi, di mana biaya logistik merupakan 4-8% dari total biaya

              produksi.






              Direktur Celios Bhima Yudhistira memperkirakan inflasi pasca kenaikan

              harga BBM bersubsidi bisa menembus 7-7,5 persen. Menurutnya, ini


              akan diikuti kenaikan suku bunga sehingga masyarakat juga akan


              menghadapi masalah suku bunga pinjaman. Ia khawatir Indonesia

              terancam stagflasi (ketimpangan inflasi dan kesempatan kerja). Ia


              mengkritik komunikasi pemerintah yg seharusnya lebih baik. Ia


              mengusulkan pencabutan PPN untuk BBM dan kenaikan upah minimum

              setara inflasi, serta bantalan sosial untuk meredam dampak kenaikan


              harga.





              Kenaikan harga komoditas turut mempengaruhi kinerja PT Indofood


              CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Dilaporkan, kenaikan beban pokok

              penjualan ICBP menggerus laba perusahaan,


              demi menjaga daya beli masyarakat

              dan menjaga pertumbuhan


              penjualan.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22