Page 16 - MONITORING ISU 2-10 September 2022
P. 16

Isu 1




                                                                                     Auditor BPKP Salah Hitung



                                                                                     Audit Kerugian Negara



                                                                                     Proyek e-KTP
             Kronologis 2











              (4/9) Tim penasihat hukum terdakwa kasus dugaan korupsi proyek

              e-KTP Isnu Edhy Wijaya, Endar Sumarsono  menilai, tim auditor


              investigasi BPKP keliru dalam menggunakan metode perhitungan

              kerugian negara. Dia menduga, tim BPKP hanya memanfaatkan


              pendapat ahli untuk menilai wajar atau tidak, harga yang ditawarkan


              konsorsium PNRI dalam proyek cetak kartu e-KTP.





              Bahkan, lanjutnya, BPKP tidak menggali informasi lebih dalam terkait

              harga nyata bahan-bahan pembuatan blanko e-KTP di pasaran. Padahal,


              harga satuan materi yang ditawarkan konsorsium PNRI sudah sesuai


              dengan harga pasar. Auditor merasa cukup dengan bukti keterangan

              ahli, sehingga tidak melakukan proses klarifikasi.





              Konsorsium PNRI adalah pemenang tender proyek e-KTP 2011-2013.


              Konsorsium PNRI terdiri dari Perum Percetakan Negara Republik


              Indonesia (PNRI), PT Sucofindo (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT

              Quadra Solution dan PT Sandipala Arthaputra.






              (4/9) Tim BPKP menjelaskan bahwa acuan menentukan harga wajar

              diperoleh dari ahli. Misalnya, dalam penentuan harga material PETG, tim


              BPKP menggunakan harga acuan dari Ahli fisika nanomaterial ITB


              Mikrajuddin Abdullah. Mikrajuddin menyampaikan bahwa harga wajar

              material PETG sebesar Rp628,71.





              Harga itu hanya dihitung bahan plastiknya saja. Harga yang dihitung


              oleh Mikrajuddin adalah harga informasi impor PT Sandipala yang sama


              dengan harga internasional. Belum termasuk ongkos pengiriman dan

              handling cost, seperti biaya kirim, impor dan pajak-pajaknya saat masuk


              ke Indonesia.





              Auditor BPKP lantas membandingkannya dengan harga yang diberikan


              konsorsium PNRI. Informasi harga PETG diketahui dari transkrip Berita


              Acara Pemberitaan (BAP) Yuniarto selaku mantan Direktur Produksi

              PNRI. Yuniarto menyatakan bahwa total harga PETG sebesar Rp2.475.


              Namun, harga PETG itu merupakan gabungan dari harga satuan pra

              cetak, PETG layer, dan material sebesar Rp975 dengan ongkos laminasi


              Rp1.500. Sehingga, diperoleh harga PETG sebesar Rp2.475.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21