Page 53 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 53

terburu-buru    menegur     diriku   sendiri,   berkeras
               melupakan pikiran itu, membayangkan bahwa dia adalah
               perempuan yang selama ini selalu kucintai. Mustahil!

               “Eh, kok mengheningkan cipta, sih? Hari Senin aku udah
               harus  balik  ke  Bandung  lagi,  lho,  tenggelam  dalam
               kesibukanku,” keluh Anti.

               “Ya,  kamu  sih,  ngapain  juga  pakai  kerja  jauh-jauh  ke
               Bandung. Memangnya di sini gak ada kerjaan yang sama
               bagusnya?” tanyaku.

               “Gajinya lebih gede, Yo! Dan lagian, di sana aku jadi bisa
               sekalian jalan-jalan, banyak mall, banyak cowok cakep,
               dan  aman  dari  bencana,”  jawabnya  dengan  kelakar
               sombong.

               “Ya, di Bandung kan juga ada sesar berpotensi gempa,
               tuh. Kamu mungkin gak menyimak berita di tv. Dan jauh
               di kota orang, lama-lama juga paling kamu rindu kota kita
               yang  tidak  semacet  di  sana,  tidak  serumit  di  sana,”
               ejekku.

               “Hanya ada satu hal yang bisa buat aku stay di sini, Yo,”
               kata Anti menatapku serius.

               “Apaan? Kalau suami kamu orang sini, ya mungkin kamu
               bakal disuruh jadi ibu rumah tangga, kan, masak di dapur,
               besarin anak, gak bakal bisa bebas jalan ke sana kemari
               dan  mengejar  karir,”  perkataanku  dibalasnya  dengan
               cubitan di pinggangku.


                                                                    50
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58