Page 54 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 54

Sontak aku jatuh terguling ke rerumputan di halaman itu.
               Anti tertawa terbahak-bahak melihatku.

               “Mana  mungkin  aku  mau  disuruh  kawin  dengan  calon
               suami  seperti  itu,  Yo.  Cuma  kamu  yang  ngertiin  aku,”
               katanya melenggak santai berjalan masuk ke rumah.

               “Eh, kamu mau ke mana?” tanyaku.

               “Ambil  minuman,  keles!  Takut  aku  tinggalin,  ya?”  ejek
               Anti lagi.

               Aku  tersenyum  menatapnya  dari  belakang.  Melihat
               perempuan  yang  selalu  kucintai,  tetapi  tidak  pernah
               cukup  nyaliku  untuk  mengatakan  kepadanya  apa  yang
               kurasakan.  Aku  hanya  bisa  menyimpannya  dalam  hati.
               Aku hanya bisa berdoa, satu saat nanti, aku akan punya
               cukup keberanian untuk…

               “Minum jahe anget ya, biar enak ngobrol-ngobrolnya. Si
               bibi lagi masakin nasi goreng favorit kita,” kata Anti yang
               tiba-tiba muncul membuyarkan pikiranku.

               Ia meletakkan nampan berisikan dua gelas jahe hangat di
               sampingku, menengahi posisi duduk kami berdua.

               “Kenapa sih, sampai sekarang kamu tetap belum punya
               pacar,  Ti?”  mendadak  aku  menyesali  pertanyaan  yang
               spontan keluar dari mulutku itu.

               “Karena aku nungguin kamu, bego!” jawab Anti dengan
               sederhana.


                                                                    51
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59