Page 49 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 49

Pasti Bisa



               “Masih  ingat  gak,  waktu  kita  pertama  ketemu  dulu  di
               anjungan pantai Talise?” tanya Sherly kepadaku, dengan
               senyuman khasnya, duduk di sampingku.

               “Kamu masih belum menjawab, Sher, kenapa kamu tiba-
               tiba  menghilang  dari  hidupku,  justru  ketika  kita  telah
               mulai dekat, justru ketika aku telah jatuh cinta, tergila-
               gila kepadamu,” keluhku.

               “Akhirnya kamu tahu kalau penyakitku semakin parah,
               kan,  Do,  saat  itu  pilihanku  hanya  menjauh  dan  tidak
               menyusahkan siapapun,” jawab Sherly dengan tenang.

               “Tapi aku seharusnya bisa tetap ada di sisimu saat susah
               maupun senang, Sher, tidak seketika, seenaknya kamu
               menghilang begitu saja,” kataku dengan emosi.

               “Tapi kita tidak mungkin kembali ke masa itu, kan, Do?”
               balas Sherly sambil menepuk pundakku.

               “Jadi  sekarang  aku  harus  bagaimana,  Sher?”  tanyaku
               dengan mata berkaca-kaca, menatapnya.

               “Tarik  napas,  lalu  hembuskan  napas  lega,  belajar
               berbahagia,” jawab Sherly menatap ke matahari senja.

               “Aku  masih  belum  ikhlas,  Sher,”  balasku  dengan
               menangis terisak.



                                                                    46
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54