Page 64 - Hari Pertama Ben & Cerita Pendek Lainnya
P. 64

Ayu  telah  berdiri  tepat  di  depan  sebuah  pintu  kamar
               kontrakan,  berwarna  biru  tua,  nomor  213.  Diketuknya
               pintu itu sambil meyakinkan dirinya bahwa semua akan
               baik-baik saja.

               “Ah, akhirnya kamu datang,” jawab pria yang membuka
               pintu, hanya mengenakan kaos singlet putih dan sarung.

               “Ma…maaf kalau sudah mengganggu, pak,” kata Ayu.

               “Sama  sekali  tidak  mengganggu,  kok.  Silakan  masuk,”
               kata pria itu.

               Ayu melangkah masuk, lalu duduk di kursi kayu yang ada
               di  ruang  tamu  yang  kecil  tersebut.  Beberapa  foto
               tergantung  di  dinding,  memperlihatkan  sang  pria  yang
               berpose bersama beberapa orang dengan mengenakan
               almamater kampus. Di dekat meja kursi tamu dari kayu,
               ada tirai yang memisahkan mereka dengan ruangan lain
               yang mungkin saja kamar, pikir Ayu.

               “Apa yang bisa aku bantu, Ayu?” tanya pria itu.

               “Aku tidak pernah merasa diriku cantik, pak,” kata Ayu.

               “Kenapa  berkata  seperti  itu?  Setiap  orang  itu  cantik
               dengan  keunikan  penampilan  dan  karakternya  sendiri-
               sendiri.  Konsep  diri  kamu  harus  diperbaiki,  lho.  Kata
               cantik itu tidak selalu harus dikaitkan dengan tampilan
               perempuan yang jadi gadis sampul majalah, atau tampil
               di tv dan film,” kata pria itu.



                                                                    61
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69