Page 105 - test yy
P. 105
98 “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang memberikan arah
dan tujuan Pendidikan, serta isi yang harus dipelajari, sedangkan
pengajaran adalah proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan
mengajar antara guru dan siswa. Menurut Oliva (1992),
kurikulum berkaitan dengan apa yang harus diajarkan,
sedangkan pengajaran mengacu pada bagaimana cara
mengajarkannya. Dengan demikian, bagi Oliva kurikulum
berhubungan dengan sebuah program, sebuah perencanaan, isi
atau materi pelajaran serta pengalaman belajar, sedangkan
pengajaran berkaitan dengan metode, tindakan mengajar,
implementasi dan presentasi.
Sistem pengajaran terbentuk p;eh tiga subsistem, yaitu
subsistem tentang perencanaan pengajaran, subsistem tentang
pelaksanaan pengajaran, dan subsistem evaluasi. Setiap subsistem
itu merupakan suatu rangkaian yang masing-masing dapat
dianalisis. Tugas guru yaitu membangun sistem pengajaran ini.
Oleh karena itu efektivitas suatu kurikulum sangat tergantung
kepada guru yang mengembangkannya.
Perencanaan pengajaran adalah proses yang dilakukan
untuk mendesain kegiatan pengajaran sebagai upaya pencapaian
tujuan kurikulum. Dengan demikian, perencanaan pengajaran
dilakukan dalam berbagai tingkat satuan waktu, yang meliputi
perencanaan tahunan, perencanaan semesteran, perencanaan
mingguan, dan perencanaan harian, yakni perencanaan untuk
satu kali kegiatan pembelajaran. Perencanaan pengajaran disusun
sebagai upaya implementasi sistem kurikulum. Oleh karena itu,
penyusunan perencanaan sesuai dengan tujuan kurikulum.
Subsistem pelaksanaan pengajaran adalah implementasi
dari perencanaan. Subsistem perencanaan erat kaitannya dengan
prosedur yang ditempuh oleh guru dan siswa di dalam praktik
pembelajaran. Oleh karena itu, keberhasilan kurikulum sangat
tergantung pada subsistem pelaksanaan ini. Keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran dapat dipengaruhi beberapa faktor.
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah faktor guru itu