Page 355 - test yy
P. 355
348 “Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan”
minder dengan kelemahan yang dimilikinya. Melalui
kelebihan yang diniliki, siswa selalu melakukan kegiatan
yang membuat dirinya mempermudah dalam memahami
dan menemukan ilmu baru. Siswa juga memahami
kondisi, sehingga tidak bertindak semaunya yang dapat
mengakibatkan orang lain mengalami kerugian. Siswa
akan selalu mengatasi kelemahannya, sebagai contoh
apabila dalam pembelajaran secara daring melalui video
konfrensi, sedangkan siswa merupakan tipe dengan gaya
belajar psikomotorik, siswa akan mencari video-video
pembelajaran di media lain dan mempraktikkan gerakan-
gerakan sehingga siswa mampu memperagakan dan
merasakan manfaatnya.
2. Processes
Proses mengacu pada aspek otonomi proses
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa atau pembelajar.
Kegiatan pembelajaran berkaitan dengan perencanaan,
monitoring, dan evaluasi pembelajaran. Kegiatan yang
dilakukan siswa sebagai seorang pembelajar terdiri dari
dua kegiatan, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru
tanpa ada unsur perencanaan dari siswa dan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa itu sendiri.
Terdapat kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan oleh
siswa yaitu mengelola waktu secara efektif dan
menentukan prioritas kegiatan pembelajaran yang harus
dilakukan oleh siswa tersebut.
3. Learning Context
Tingkat kemandirian siswa dalam belajar pada
konteks pembelajaran ini adalah dipengaruhi oleh
lingkungan dan bagaimana lingkungan mempengaruhi
siswa sendiri sebagai pembelajar. Pengalaman belajar
siswa turut mempengaruhi dalam kemandirian belajar
siswa. Konteks pembelajaran dapat pula dipengaruhi oleh