Page 80 - Toponim Magelang_Final
P. 80

Toponim Kota Magelang     67












                      batangnya dapat setinggi 25-30 m. Tumbuhnya lurus, sedangkan diameter batangnya
                      rata-rata 20-25 cm. Di Magelang khususnya dan Jawa umumnya, jambe tumbuh hingga
                      ketinggian 1.400 m dpl. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik memanjang. Warnanya
                      merah oranye, panjang 3-7 cm, dengan dinding buah berserabut.

                      Imam Budi Santoso menjelaskan, jambe terutama ditanam untuk dimanfaatkan bijinya,
                      yang di dunia Barat dikenal sebagai  betel nut. Biji jambe dipakai sebagai salah  satu
                      campuran makan sirih, selain gambir dan injet (kapur). Karena tradisi makan sirih
                      terdapat di Magelang, maka wajar jika masyarakat setempat membudidayakan jambe
                      di beberapa tempat dan akhirnya menjadi toponim, yakni Pucanganom, Pucang,
                      Kalipucang, Jambewangi, dan Jambesari. Penggunaan nama jambe dan pucang cukup
                      sebagai bukti mengenai luasnya pertanaman jambe rakyat di Magelang di masa silam.
                      Meskipun kebutuhan buah jambe cukup besar, tetapi dalam  sejarahnya belum ada
                      perusahaan yang memperkebunkan jambe di Jawa sedari era kolonial.


                      Saat ini, biji jambe sudah menjadi komoditi perdagangan. Ekspor dari Indonesia
                      diarahkan ke negara-negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, atau Nepal.
                      Negara pengekspor jambe utama adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan
                      Myanmar. Biji jambe yang diperdagangkan terutama adalah yang telah dikeringkan,
                      dalam keadaan utuh (bulat) atau dibelah. Di negara-negara importir tersebut biji jambe
                      diolah menjadi semacam permen atau makanan kecil. Secara tradisional, biji jambe
                      dipakai dalam ramuan untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan. Biji
                      ini juga dimanfaatkan sebagai penghasil zat pewarna merah dan bahan penyamak kulit.

                      Berdasarkan hasil penelitian laboratorium yang disiarkan berbagai media, biji jambe
                      mengandung alkaloida. Seperti arekaina (arecaine) dan arekolina (arecoline), yang sedikit
                      banyak bersifat racun dan adiktif, dapat merangsang otak. Sedangkan zat lain yang
                      dikandung buah ini antara lain arecaidine, areco/idine, guracine (guacine), dan guvaco/
                      ine. Selain buahnya untuk pelengkap makan sirih, batang jambe yang lazim juga disebut
                      pucang sering dimanfaatkan untuk lomba memanjat yang mentradisi sejak lama. Walau
                      kurang begitu awet, kayu jambe yang telah tua juga dimanfaatkan untuk bahan perkakas
                      atau pagar. Batang jambe tua yang dibelah dan dibuang empulurnya digunakan untuk
                      talang atau saluran air di perdesaan sekitar Magelang.
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85