Page 21 - Modul Penelitian Pendidikan Matematika
P. 21
14
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami pengertian rumusan masalah dan perannya dalam penelitian, khususnya
dalam bidang pendidikan matematika.
2. Membedakan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif.
3. Menulis rumusan masalah yang jelas, spesifik, relevan, terukur (untuk penelitian
kuantitatif), fokus, dan mengacu pada teori.
BAHAN BACAN
Rumusan masalah adalah jantung dari sebuah penelitian. Mengapa demikian?
Rumusan masalah adalah pertanyaan atau pernyataan yang ingin dijawab atau
dibuktikan melalui penelitian. Sederhananya, ini adalah inti dari penelitian kita.
Rumusan masalah yang baik akan mengarahkan kita pada langkah-langkah penelitian
selanjutnya, seperti pemilihan metode, pengumpulan data, dan analisis data. Dalam
konteks pendidikan matematika, rumusan masalah bisa berfokus pada berbagai hal,
seperti efektivitas metode pembelajaran tertentu, kesulitan siswa dalam memahami
konsep tertentu, atau faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa terhadap
matematika.
A. Perbedaan Rumusan Masalah dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif?
Penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki pendekatan yang berbeda dalam
merumuskan masalah. Berikut penjelasannya.
1. Penelitian Kualitatif: Dalam penelitian kualitatif, rumusan masalah cenderung
lebih terbuka dan bersifat eksploratif. Peneliti ingin memahami fenomena secara
mendalam dan menyeluruh. Rumusan masalah biasanya diajukan dalam bentuk
pertanyaan terbuka yang memungkinkan munculnya temuan-temuan baru.
Contoh: "Bagaimana siswa SMP kelas VIII memahami konsep pecahan?" atau
"Apa saja kendala yang dihadapi guru matematika dalam menerapkan
pembelajaran berbasis proyek?"
2. Penelitian Kuantitatif: Sebaliknya, dalam penelitian kuantitatif, rumusan masalah
lebih spesifik dan terukur. Peneliti ingin menguji hipotesis atau teori yang sudah
ada. Rumusan masalah biasanya diajukan dalam bentuk pertanyaan yang dapat
dijawab dengan data numerik. Contoh: "Apakah ada perbedaan signifikan antara