Page 33 - Stabilitas Edisi 199 Tahun 2023
P. 33

adalah sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah),   hukum Republik Indonesia, namun terdapat beberapa hal yang
          serta dilarang berasal dari pinjaman. Kemudian yang tidak   menjadikan keberadaan platform perdagangan karbon ini
          kalah penting adalah Rencana kerja dan anggaran tahunan   tidak optimal. Pertama adanya voluntary carbon market (VCM).
          Penyelenggara Bursa Karbon wajib terlebih dahulu mendapat   Memang, hingga saat ini dua jenis mekanisme yakni VCM dan
          persetujuan OJK sebelum berlaku.                    pasar wajib (mandatory market). Mandatory market hingga saat ini
            Kemudian, dalam POJK Bursa Karbon terdapat klausul   baru diikuti oleh PLTU (99 pembangkit). Kedua, ketiadaan pajak
          pengawasan yang meliputi : penyelenggara bursa karbon,   karbon.
          infrastruktur pasar pendukung perdagangan karbon, pengguna   Pajak karbon tidak pelak perlu ditetapkan. Hal ini mengingat
          jasa bursa karbon, transaksi dan penyelesaian transaksi unit   sistem perdagangan karbon bersifat cap and tax serta cap and trade
          karbon, tata kelola perdagangan karbon, manajemen risiko,   seperti yang berlaku di Eropa dan USA. Keberadaan pajak karbon
          perlindungan konsumen dan pihak, produk, dan/atau kegiatan   akan menjadi semacam insentif untuk melakukan perdagangan
          yang berkaitan dengan perdagangan karbon melalui bursa   karbon. Pada saat bersamaan, pajak menjadi penalti bilamana
          karbon.                                             pencemar tidak memenuhi kewajiban batas emisinya.
                                                                 Kemudian, perdagangan karbon dilakukan dalam bentuk
          Pengalaman Negara Lain                              bursa. Hal ini di sisi lain menjadikan bursa karbon terdata dengan
            Beberapa negara lain sudah menerapkan bursa karbon.   baik. Namun, hal itu menjadi hambatan bagi banyak entitas
          Negara-negara tersebut antara lain Uni Eropa (2005), Swiss   bergabung di dalam perdagangan karbon.
          dan Selandia Baru (2008), Kazakhstan (2013), Australia (2016),   Sebaiknya perdagangan karbon bukan dalam bentuk bursa,
          Kanada (2019) , Meksiko (2021) dan Tiongkok (2013) berupa uji   tapi komoditas. Hal ini di sisi lain memerlukan pengawasan,
          coba di beberapa provinsi. Bagi Indonesia, pembukaan bursa   infrastruktur dan kelembagaan yang memadai. Jika di masa
          karbon menjadi tonggak penting dan mencetak rekor dengan   depan Indonesia dinilai sudah siap untuk menjalani ini maka opsi
          implementasi pada level nasional. Hal ini tertuang dalam Pasal 11   ini adalah opsi yang baik diambil.
          POJK  No 14 Tahun 2023. Pasal tersebut berbunyi “Penyelenggara   Kedua, pajak karbon berbarengan dengan bursa karbon agar
          Bursa Karbon merupakan perseroan terbatas yang berkedudukan   kombinasi itu lebih mampu memastikan semua entitas bisnis
          hukum di wilayah Indonesia.” (Tabel 2)              terutama yang belum masuk bursa karbon bisa berkontribusi
            Meski pemberlakuan pasar karbon berlaku di seluruh wilayah   dengan maksimal.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 199 / 2023 / Th.XVIII  33
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38