Page 60 - Stabilitas Edisi 199 Tahun 2023
P. 60
dari Universitas Indonesia Budi Frensidy
mengatakan, buyback saham tanpa perlu
persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) sudah berjalan sejak
dulu. Hal itu merespons POJK Nomor
13 Tahun 2023 terutama berkaitan
dengan memperbolehkan emiten untuk
melakukan pembelian kembali (buyback)
saham tanpa persetujuan RUPS.
Dirinya menilai dalam praktiknya
sejak dulu kebijakan itu sudah
diperbolehkan yakni pada 2008-2009
dan saat pandemi pada 2020 di saat
terjadinya hujan sentimen negatif. Budi
memandang peraturan tersebut tidak
akan berdampak signifikan ke kinerja
emiten. Apalagi peraturan ini hanya
berusaha untuk menciptakan adanya
sentimen positif di pasar untuk para
emiten.
Sementara itu, Direktur Ekuator
Swarna Investama Hans Kwee menilai,
POJK 13/2023 diluncurkan sebagai
langkah preventif, bukan sebagai
pertanda bahwa pasar saat ini tengah
fluktuatif. Bahkan, isi peraturan itu
sebenarnya sudah ada dan bukan sesuatu
FAKTOR PENDORONG BUYBACK SAHAM
Buyback saham merujuk pada tindakan perusahaan yang membeli kembali
Otoritas Jasa sahamnya sendiri dari pemegang saham, sehingga jumlah saham yang beredar
Keuangan (OJK) di pasar menjadi lebih sedikit. Berikut adalah beberapa alasan mengapa buyback
menerbitkan aturan saham dianggap penting:
untuk memitigasi 1. Meningkatkan nilai saham: Penurunan jumlah saham yang beredar di pasaran
risiko yang mungkin dapat meningkatkan permintaan relatif terhadap pasokan, yang biasanya
berdampak positif pada harga saham.
muncul di pasar 2. Mengurangi saham yang beredar: Buyback saham dapat membantu perusahaan
modal ketika mengurangi jumlah saham yang beredar di pasaran. Dengan demikian, saham
ekonomi dunia yang tersisa menjadi lebih berharga dan laba per saham dapat meningkat.
bergejolak. 3. Mengindikasikan kepercayaan perusahaan terhadap masa depan: Buyback
saham sering kali dianggap sebagai tanda bahwa manajemen perusahaan
memiliki keyakinan yang kuat terhadap potensi pertumbuhan dan
keberlanjutan perusahaan di masa depan.
4. Mengurangi dividen yang harus dibayarkan: Dalam beberapa kasus, perusahaan
mungkin memilih untuk menggunakan dana yang akan digunakan untuk
membayar dividen kepada pemegang saham untuk membeli kembali saham.
5. Menghilangkan saham yang tidak digunakan: Buyback saham juga dapat
membantu perusahaan menghilangkan saham yang tidak digunakan, misalnya,
saham yang diterbitkan sebagai kompensasi bagi karyawan yang telah
meninggalkan perusahaan. (dari berbagai sumber).*
60 Edisi 199 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id