Page 23 - E-Book Kehati Larung Tumpeng
P. 23

2.  Tingkatan Keanekaragaman Hayati
                        Keanekaragaman hayati atau biodiversitas mengacu pada variasi kehidupan
                  di  bumi  pada  semua  tingkat  organisasi  biologis.  Terdapat  tiga  tingkatan  utama
                  dalam keanekaragaman hayati, yaitu:
                  A.  Keanekaragaman gen
                        Keanekaragaman  gen  merupakan  keanekaragaman  yang  disebabkan  oleh
                  variasi genetik. Gen adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang
                  terdapat  di  dalam  kromosom.  Setiap  individu  mempunyai  kromosom  yang

                  membawa sifat menurun (gen) dan terdapat di dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan
                  susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman
                  gen. Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran
                  yang berbeda. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini disebabkan
                  karena  perbedaan  gen.  Keanekaragaman  gen  adalah  segala  perbedaan  yang
                  ditemui pada makhluk hidup dalam satu spesies. Keanekaragaman gen merupakan
                  suatu tingkatan biodiversitas yang merujuk pada jumlah total variasi genetik dalam
                  keseluruhan  jenis  organisme.  Keanekaragaman  gen  pada  suatu  jenis  organisme
                  memegang peranan penting dalam daya adaptabilitas serta keberadaan populasi
                  dan  jenis  organisme  tersebut  untuk  tetap  bertahan  selama  evolusi  berlangsung
                  dengan  perubahan  lingkungan  yang  terjadi.  Sumber  keanekaragaman  genetik

                  berasal  dari  setiap  organisme  biologi  (tanaman,  hewan,  dan  mikroba)  yang
                  mengandung unit fungsional pewarisan sifat (hereditas), yang memiliki nilai nyata
                  maupun potensi. Contoh keanekaragaman tingkat gen yang digunakan pada acara
                  tradisi larung tumpeng telaga sarangan yaitu tanaman bawang merah dan kubis.

                  1)  Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

                  Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas unggulan
                  hortikultura yang kaya akan manfaat dan menjadi salah satu komoditas unggulan
                  nasional. Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang
                  sudah lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Tanaman bawang merah
                  yang ditanam di dataran tinggi berumur sekitar 90-110 hari setelah tanam. Dengan
                  ketinggian berkisar 900-1400 mdpl, suhu yang cocok untuk tanaman bawang merah
                  di dataran tinggi yaitu berkisar antara 16-20 C .
                                                              º
                        Di  daerah  Magetan  ini  sangat  cocok  untuk  budidaya  tanaman  hortikultura.
                  Suhu udara di Magetan ini berkisar antara 16-20 C di dataran tinggi dan antara 22-
                                                                    º
                     º
                  26 C di dataran rendah. Salah satu tanaman hortikultura yang dibudidayakan oleh
                  petani di Kabupaten Magetan yaitu bawang merah dengan sistem pengairan irigasi
                  dari  Telaga  Sarangan.  Budidaya  bawang  merah  di  dataran  tinggi  mempunyai
                  kelebihan  yaitu  produksinya  tinggi,  tanah  yang  subur,  dan  relatif  dekat  dengan
                  sumber  air  karena  tanaman  bawang  merah  merupakan  tanaman  yang
                  membutuhkan banyak air.






           8
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28