Page 29 - e-Modul PPKn 7nanadiklat
P. 29

b.  Perjuangan dan pemberontakan bersifat kedaerahan atau lokal sehingga mudah dipatahkan
                     pemerintah kolonial.
                  c.  Para pejuang kalam dalam sistem persenjataan baik sistem senjata teknologi/fisik (SISTEK)
                     maupun sistem senjata sosial/psikologi (SISSOS).
                  d.  Pemerintah kolonial melakukan tipu muslihat (politiching, politik curang) melalui janji-janji
                     perundingan tetapi justru digunakan untuk menjerat dan menangkap para pejuang.
                         Kegagalan perjuangan putra-putri daerah tersebut telah mengilhami adanya pemikiran
                  baru dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jalur nonfisik yang dipelopori oleh
                  Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Ide dasar Budi Utomo adalah memajukan bangsa dan

                  menumbuhkan  semangat  nasionalisme  melalui  jalur  pendidikan  sehingga  bangsa  Indonesia
                  mampu  mengurus  negara  yang  merdeka  dengan  kekuatan  sendiri.  Gagasan  Budi  Utomo
                  selanjutnya  menggugah  dan  mendorong  lahirnya  berbagai  organisasi  politik,  seperti  Sarekat
                  Islam,  NU,  Muhammadiyah,  PNI,  Parkindo,  dan  sebagainya,  Perjuangan  baru/nonfisik  yang
                  dirintis Budi Utomo tersebut selanjutnya dikenang dan diabadikan sebagai Angkatan '08 Atau
                  Angkatan Perintis.
                         Berdirinya organisasi sosial politik pasca Budi Utomo meskipun asasnya berbeda-beda,
                  namun  seluruhnya  memiliki  tujuan  dan  tekad  yang  sama,  yaitu  mencapai  kemerdekaan
                  Indonesia. Perwujudan rasa persatuan dan kesatuan sebangsa setanah air mencapai puncaknya

                  pada Kongres Pemuda yang menghasilkan Ikrar Pemuda atau Sumpah Pemuda pada tanggal 28
                  Oktober 1928. Kongres Pemuda yang merupakan upaya mempesatukan pemuda dari berbagai
                  daerah  menghasilkan  keputusan  penting  bagi  kelanjutan  perjuangan  dan  berdirinya  NKRI
                  sebagaimana yang dinikmati bangsa Indonesia dikenal dengan Sumpah Pemuda 1928.
                         Sumpah Pemuda 1928 memiliki arti penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                  Adapun arti penting diikrarkannya Sumpah Pemuda 1928 sebagai berikut.
                  a.  Semangat persatuan
                  b.  Semangat generasi muda
                  c.  Komitmen dan konsistensi
                         Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai dan semangat yang patut kita terapkan dalam

                  kehidupan sehari-hari. Jika seluruh bangsa Indonesia bisa menerapkan nilai-nilai dan semangat
                  Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia tidak akan pernah terpecah belah dan tetap menjadi Negara
                  Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat.

              3.  Peran daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
                         Terbentuknya suatu negara akan didahului oleh terbentuknya suatu daerah. Oleh karena
                  itu, terdapat suatu keterkaitan yang erat antara negara dan daerah. Berdasarkan hal tersebut,
                  maka kedudukan daerah adalah sebagai cikal bakal bagi terbentuknya negara sekaligus sebagai
                  satuan teritorial dan satuan pemerintahan yang terbawah, termasuk Negara Kesatuan Republik

                  Indonesia (NKRI). Sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI terbagi atas daerah
                  provinsi  dan  kabupaten/kota,  sedangkan  di  dalam  pemerintahan  kabupaten/kota  terdapat
                  pemerintahan desa.
                         Bukti  bahwa  kedudukan  daerah  adalah  sebagai  cikal  bakal  bagi  terbentuknya  negara
                  adalah ketika PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 menetapkan pembagian wilayah pemerintahan
                  Republik Indonesia di daerah dalam susunan teritorial yang terdiri atas provinsi, keresidenan,
                  kotapraja (swapraja), dan kota (gemeente).

           Modul PPKn Kelas VII Smt. Genap                                                      29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32