Page 111 - BISNIS BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM
P. 111

sekarang. Menurut Yuniar ketua kelompok  dipasarkan keluar Morowali Utara, hanya
               Mekar Bersatu, meti hanya diolah sebagai  saja belum maksimal. Biasanya pemerintah
               bahan  makanan biasa  di  dapur  dapur  daerah  ketika  akan  mengikuti  pameran  di
               keluarga untuk dikonsumsi.  Tidak sampai  luar daerah, sudah  memesan lebih awal.
               diolah dan dijual dalam kemasan.                Hasil  produksi  kelompok  meti  ini  sudah
                                                               dibawa dan dijadikan oleh oleh oleh pejabat
               “  Setelah  datangnya  teman  teman  ASPPUK     maupun masyarakat lainnya.
               dan KPPA, kita akhirnya bisa mengolah meti
               menjadi bahan makanan lain.” Kata Yuniar.       Ada  pula  yang  di  jual langsung ke  pasar
                                                               atau kios kios di sekitar desanya. Misalnya
               Penghasilannya pun  menjadi bertambah.          menitipkan  ke  warung  warung  untuk
               Karena saat ini tidak lagi sebagai pengupas     dijual. Harganya bervariasi sesuai jenisnya.
               meti yang mendapatkan upah , akan tetapi        Misalnya stik meti dibanderol dengan harga
               dapat memproduksi  meti  menjadi sumber         15 ribu , sama dengan stik meti batagor 15
               penghasilan tambahan bagi keluarga.
                                                               ribu,  sedangkan  sambal  meti  dihargai  100
               Produksi           perdana
               perempuan  tompira ini
               adalah  stik  ,  nuggets  dan
               krispy.  Semua berbahan
               dasar  meti  atau kerang
               sungai. Metinyapun berasal
               dari    tangkapan      para
               nelayan setempat disekitar
               pemukiman           mereka.
               Karena desa tompira ini
               berada dipinggiran sungai
               La’a  yang  membelah dua
               wilayah desa ini.

               Modal awal dari kelompok
               dikumpulkan             dari
               masing masing  anggota
               sejumlah  10 ribu rupiah.
               Tujuannya untuk  menjadi
               modal membeli  bahan.
               Selanjutnya bahan dasar
               meti  itulah  yang  diolah
               menjadi  stik,  nuggets  dan
               krispy.   Hasil    produksi
               itulah  yang dipasarkan  di
               sekitar kampungnya.

               Sekarang ini hasil dari
               produksi          kelompok
               usaha  bersama  ini sudah



                                        Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim             111
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116