Page 122 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 122

  Penilaian Status Gizi  




               1.    Keunggulan dan Keterbatasan pemeriksaan Klinis
                     Keunggulan  Pemeriksaan  Klinis:  Relatif  murah:  a)  Tidak  memerlukan  tenaga  khusus,
               tenaga paramedis dapat dilatih, b) Sederhana, cepat, mudah diinterpretasikan, dan c) Tidak
               memerlukan peralatan yang rumit.
                     Keterbatasan  pemeriksaan  Klinis:  a)  Beberapa  gejala  klinis  sulit  terdeteksi,  dan  b)
               Gejala klinis tidak bersifat spesifik, terutama pada KEP ringan dan sedang. Gejala klinis yang
               sama adakalanya disebabkan bukan hanya oleh satu macam kekurangan zat gizi saja atau
               bukan karena faktor gizi yaitu : a) Adanya gejala klinis yang bersifat multiple, b) Gejala klinis
               dapat terjadi pada permulaan kekurangan zat gizi atau pada saat akan  sembuh, c) Adanya
               variasi  gejala  klinis  yang  timbul,  dan  d)  Agar  kesimpulan  lebih  tepat  dan  baik,  maka
               pemeriksaan klinis harus dipadukan dengan antropometri, labolatorium dan survei konsumsi
               makanan.
                     Pemeriksaan klinis meliputi:
               a.    Riwayat  medis,  yaitu  catatan  mengenai  perkembangan  penyakit,  untuk  mengetahui
                     apakah malnutrisi disebabkan oleh konsumsi makanan atau bukan.
               b.    Pemeriksaan fisik Melihat dan mengamati gejala malnutrisi meliputi sign (gejala yang
                     dapat diamati) dan symptom (gejala yang tidak dapat diamati, tetapi dirasakan oleh
                     penderita). Meliputi pemeriksaan terhadap semua perubahan fisik yang ada kaitannya
                     dengan malnutrisi (kulit atau jaringan epitel, jaringan yang membungkus permukaan
                     tubuh  seperti  rambut, mata,  muka  mulut,  lidah,  gigi  dan  kelenjar  tiroid).  Mencakup
                     catatan semua kejadian yang berhubungan dengan gejala/symptom yang timbul pada
                     penderita beserta faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit.

                     Catatan  meliputi:  1)  Identitas  penderita,  2)  Lingkungan  fisik  dan  sosial  budaya  yang
               berkaitan dengan timbulnya penyakit (malnutrisi), 3) Sejarah timbulnya gejala penyakit, dan
               4) Data-data tambahan yang diperlukan.
               a.    Cara pengumpulan data:
                     Melakukan wawancara dengan penderita dan keluarga  dan observasi langsung pada
                     lingkungan rumah dan penderita.
               b.    Manfaat informasi:
                     Untuk mengetahui lebih lanjut apakah gizi kurang disebabkan oleh penyebab primer
                     (konsumsi  makanan)  atau  sebab  lain  (penyakit  menahun,  obat-obatan  yang  lama,
                     keturunan  seperti  tidak  terbentuknya  enzim)  sehingga  menyebabkan  terganggunya
                     proses pencernaan.

                     Meskipun  pemeriksaan  klinis  mempunyai  kelemahan  untuk  mendeteksi  malnutrisi,
               pemeriksaan fisik sebaiknya merupakan bagian integral dari survey gizi, dengan alasan:
               1)    Dapat mengungkapkan bukti adanya defisiensi gizi yang tidak akan terdeteksi dengan
                     survei konsumsi atau cara laboratoris.
               2)    Identifikasi  memberikan  tanda  yang  dapat  digunakan  untuk  menentukan  status  gizi,
                     walau hanya meliputi beberapa kasus.




                                                           114
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127