Page 171 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 171

  Penilaian Status Gizi  




                     Tabel di atas, jika kita mengggunakan indeks BB/U saja masih belum dapat dikatakan
               dengan  pasti  bahwa  masalah  gizi  di  3  kecamatan  tersebut  sama,  sehingga  masih  belum
               dapat  ditetapkan  apakah  ke-3  kecamatan  tersebut  memerlukan  biaya  yang  sama  untuk
               menangani masalah yang ada.

                                                        Tabel 5.4
                               Prevalensi menurut 2 indeks antropometri di tiga kecamatan

                Indeks Antopometri         Kecamatan A           Kecamatan B            Kecamatan C

                        BB/U                  35,0%                  35,0%                  35,0%

                        TB/U                   5,0%                  40,0%                  40,0%

               Sumber: A.B Jahari, 2002

                     Dengan menggunakan kombinasi indeks BB/U dan TB/U maka sudah dapat menduga
               karakteristik  masalah  gizi    di  kecamatan  A,  yaitu  kemungkinan  besar  bersifat  Akut.  Akan
               tetapi kita masih belum dapat menduga secara pasti karakteristk masalah gizi yang adak di
               kecamatan B dan C, karena kaduanya memiliki prevalensi berdasarkan BB/U dan TB/U yang
               sama. Lebih lajut A.B Jahari menjelaskan bahwa yang dapat diduga untuk kecamatan B dan C
               ini adalah bahwa keduanya memiliki masalah gizi Kronis.

                                                        Tabel 5.5
                               Prevalensi menurut 3 indeks antropometri di tiga kecamatan


                Indeks Antopometri         Kecamatan A            Kecamatan B           Kecamatan C

                        BB/U                  35,0%                  35,0%                  35,0%

                        TB/U                   5,0%                  40,0%                  40,0%

                        BB/TB                 25,0%                   5,0%                  25,0%

               Sumber: A.B Jahari, 2002

                     Dari tabel di atas dapat dijelaskan, bahwa Kecamatan A mengalami masalah gizi Akut.
               Harus segera dicari untuk diketahui penyebabnya (wabah penyakit atau lainnya), dan siapa
               yang menderita (kelompok masyarakkat miskin atau masyarakat kaya). Bila terjadi  wabah
               penyakit  maka  segera  ditangani  masalah  wabah  penyakit,  bula  hal  ini  terjadi  pada
               masyarakat miskin maka diberi makanan tambahan atau PMT yang sesuai. Untuk Kecamatan
               B,  mengalami masalah gizi Kronis, tetapi tidak Akut, maka harus dikaji lebih lanjut apa dasar
               masalahnya  (masalah  ekonomi,  pola  asuh  atau  pengetahuan).  Intervensi    harus dilakukan
               untuk peningkatan kondisi masyarakatnya. Pemberian makanan tambahan atau PMT tidak
               perlu diberikan kepada anak-anak karena status gizi mereka saat ini normal. Bila akan diberi



                                                           163
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176