Page 263 - BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH
P. 263

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Pera-
            turan Perundang-undangan tidak memberikan panduan perumusan
            lampiran dalam suatu norma namun lazimnya perumusan lampiran
            ditulis tanpa menyebutkan nama bagiannya. Akan tetapi untuk keje-
            lasan makna dan mempermudah pemahaman, sesuai  dengan  asas
            kejelasan rumusan, pada rumusan norma dalam batang tubuh dapat
            disebutkan secara spesifik bagian yang diacu dari lampiran tersebut.
                Contoh:
                                        Pasal 9

            Besaran Harga Satuan Retribusi Bangunan Gedung dan Harga Satuan
            Retribusi Prasarana Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada
            ayat (1) tercantum dalam Lampiran I huruf F yang merupakan bagian
            tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Keterangan contoh:
            Untuk memperjelas rumusan, norma dalam ketentuan Pasal 9 ayat
            (2) mencantumkan pengacuan spesifik pengacuan ke bagian huruf
            F dalam Lampiran I perda.



            B.  HAL-HAL KHUSUS

            I. PENDELEGASIAN KEWENANGAN


            Pertanyaan 211

            Apa yang harus dimuat dalam perumusan norma pendelegasian
            kewenangan mengatur?

                Jawaban:
            Berdasarkan  butir 200 Lampiran II Undang-Undang  Nomor 12
            Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
            pendelegasian kewenangan mengatur harus menyebut dengan tegas:


        214      Buku Tanya Jawab seputar Pembentukan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268