Page 4 - Bahan Ajar Laporan Kejadian Tindak Pidana Kehutanan
P. 4

BAB II

                                      LAPORAN KEJADIAN TINDAK PIDANA KEHUTANAN



                            A.  Pengertian Laporan Kejadian
                                   Pasal 1 ayat 24 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

                            Pidana menjelaskan bahwa laporan adalah pemberitahuan  yang disampaikan oleh
                            seseorang  karena  hak  dan  kewajiban  berdasarkan  undang-undang  kepada  pejabat

                            yang berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadi peristiwa pidana.

                            Sedangkan Laporan Kejadian (LK) adalah laporan tertulis yang dibuat oleh petugas
                            Polisi  Kehutanan  tentang  adanya  suatu  peristiwa  yang  diduga  terdapat  pidana

                            kehutanan  baik  yang  ditemukan  sendiri  maupun  melalui  pemberitahuan  yang
                            disampaikan  oleh  seseorang  karena  hak  atau  kewajiban  berdasarkan  peraturan

                            perundang-undangan.

                                   Laporan Kejadian (LK) merupakan salah satu administrasi penyidikan yang
                            terkait dengan penunjukan lokasi kejadian (TKP).  Dalam administrasi penyidikan,

                            laporan kejadian merupakan administrasi yang termasuk dalam isi berkas perkara.
                            Olehnya itu laporan kejadian dibuat sebaik mungkin dengan memenuhi syarat-syarat

                            sebagai berikut :

                            1.  Lengkap, artinya : data dan fakta yang ada dalam laporan kejadian harus lengkap.
                            2.  Jelas, artinya : uraian dalam laporan kejadian tidak member peluang penafsiran

                                secara berbeda oleh pembaca. Hal ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan
                                benar dan komunikatif.

                            3.  Benar  (akurat)  artinya  :  data  dan  fakta  yang  salah  dapat  menuntun  pembaca
                                membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan

                                kejadian sangat diperlukan.

                            4.  Sistematis, artinya : laporan kejadian harus ditulis berdasarkan tata urutannya
                                sesuai format yang sah dengan menggunakan bahasa yang benar.

                            5.  Obyektif, artinya : pelapor menulis laporan kejadian sesuai dengan fakta yang
                                sebenarnya ditemukan di lapangan.




                             SS_Diklat Pembentukan Polhut Ahli_2019_BDLHK Makassar                                                                                  3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9