Page 8 - Bahan Ajar Laporan Kejadian Tindak Pidana Kehutanan
P. 8

2.  Pemakaian Juncto

                                Pengertian Juncto adalah berhubungan atau menghubungkan pasal pokok dengan
                                pasal ketentuan umum yang berfungsi untuk mengurangi atau menambah atau

                                mengecualikan  dari  hukuman.    Dalam  UU  No.  18  Tahun  2013  tentang

                                Pencegahan  dan  Pemberantasan  Perusakan  Hutan,  pasal  ketentuan  umum  itu
                                adalah pasal yang berisi larangan dan pasal pokok itu adalah pasal yang berisi

                                ketentuan pidananya.
                                Contoh :

                                  Melanggar pasal 83 ayat (1) huruf b Jo pasal 12 huruf e UU No. 18 Tahun

                                   2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan
                                  Pasal 363 Jo Pasal 486 KUHP (berfungsi menambah hukuman)

                                  Pasal 363 Jo Pasal 53 KUHP (berfungsi mengurangi hukuman)

                                  Pasal 338 Jo Pasal 44 KUHP (berfungsi mengecualikan dari hukuman).
                            3.  Penerapan pasal kumulatif

                                Penerapan pasal  kumulatif digunakan apabila beberapa  tindak pidana dituntut

                                sekaligus  dan  antara  tindak  pidana  yang  satu  dengan  yang  lain  saling  berdiri
                                sendiri, dengan ketentuan bahwa telah terpenuhi unsur suatu delik baru kemudian

                                dilakukan unsur delik yang lain.  Tidak perduli apakah antara tindak pidana itu
                                ada kaitannya atau tidak dan atau apakah ada perbedaan waktu atau tidak.

                                Contoh :

                                Tersangka melakukan pembukaan areal untuk perkebunan dalam kawasan hutan,
                                namun dalam pembukaan areal tersebut terjadi pula penebangan pohon dalam

                                kawasan hutan.  Maka penerapan pasalnya adalah :
                                “Melanggar Pasal 92 ayat (1) huruf a Jo Pasal 17 ayat (2) huruf b dan Pasal 82

                                ayat (1) huruf b Jo Pasal 12 huruf b UU No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan
                                dan Pemberantasan Perusakan Hutan.

                            4.  Penerapan pasal alternatif.

                                Penerapan pasal alternatif digunakan apabila penyidik ragu terhadap pasal yang
                                dipersangkakan, dalam hal ini tindak pidana itu tidak satu jurusan (Pasal dalam

                                Bab  yang  berbeda  tetapi  mengatur  perbuatan  yang  hampir  sama),  dengan




                             SS_Diklat Pembentukan Polhut Ahli_2019_BDLHK Makassar                                                                                  7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13