Page 32 - Modul Elektronik Mikrobiologi Daya Antibakteri Ekstrak Tanaman Jukut Pendul (Kyllinga brevifolia Rottb) terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes dan staphylococcus aureus
P. 32
terpenoid dan alkaloid. Senyawa-senyawa tersebut merupakan senyawa
yang memiliki daya antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri
uji.
Kandungan fenol mampu mengganggu pertumbuhan bakteri
(Bouarab-Chibane et al., 2019), seperti pada bakteri P. acnes dan S. aureus.
Beberapa peneliti menyatakan bahwa senyawa fenol mampu merusak
dinding sel bakteri, dan menghambat semi permeabilitas membran sel
bakteri (Bouarab-Chibane et al., 2019). Hal tersebut dapat terjadi karena
senyawa fenol dapat meyebabkan protein dinding sel dan membran sel
bakteri mengalami denaturasi dan koagulasi (Sabbineni, 2016). Selain
senyawa fenol, tanaman jukut pendul juga mengandung senyawa
flavonoid.
Kandungan senyawa flavonoid berfungsi sebagai agen antibakteri
terhadap berbagai mikroorganisme patogen. Mekanisme antibakteri
senyawa flavonoid dapat terjadi dengan berbagai cara, antara lain; melalui
penghambatan sintesis asam nukleat (DNA dan RNA), penghambatan
fungsi membran sitoplasma serta penghambatan metabolisme energi (Xie
et al., 2014). Senyawa lain yang terkandung dalam tanaman jukut pendul
adalah senyawa tanin.
Senyawa tanin merupakan kelompok polifenol yang umum terdapat
di alam. Kemampuan senyawa tanin sebagai zat antibakteri dapat terjadi
melalui penghambatan metabolisme sel bakteri, merusak dinding sel dan
membran sel bakteri (Buzzini et al., 2008; Kaczmarek, 2020). Senyawa lain
yang terkandung dalam tanaman jukut pendul adalah terpenoid.
Senyawa terpenoid merupakan senyawa aktif yang mampu
mengendalikan perumbuhan bakteri (Cowan, 1999). Senyawa terpenoid
dapat merusak dinding sel dan membran sel bakteri, serta menghambat
metabolime energi sel bakteri sehingga mampu menghambat pertumbuhan
24