Page 30 - Modul Elektronik Mikrobiologi Daya Antibakteri Ekstrak Tanaman Jukut Pendul (Kyllinga brevifolia Rottb) terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes dan staphylococcus aureus
P. 30

Gambar 1.8 Proses Infeksi Staphylococcus aureus pada Kulit (Kobayashi et al., 2015).
                        Keterangan: Tahapan teerbentuknya abses dimulai dari proses infeksi  S. aureus sampai
                                   pada tahap pematangan abses pada kulit.
                               Penghambatan  pertumbuhan  S.  aureus  dapat  dilakukan  dengan

                        menggunakan  antibiotik.  S.  aureus  sensitif  terhadap  antibiotik  berupa

                        fosfomisin, oksasilin, dan vancomisin. Namun S. aureus ternyata diketahui
                        telah resisten terhadap antibiotik berupa sxt, ampisilin, streptomisin, dan

                        gentamisin  (Zhu  et  al.,  2016).  Oleh  karena  itu,  S.  aureus  dikenal  sebagai

                        patogen yang dapat dengan cepat memperoleh gen resistensi (Bitrus et al.,

                        2018).  Penggunaan  antiotik  sebagai  obat  infeksi  mikroba  dalam  jangka

                        panjang dapat menyebabkan resistensi bakteri tersebut meningkat. Adanya
                        efek  samping  ini  menyebabkan  menurunnya  penggunaan  antibiotik

                        sintetik digantikan dengan agen antibakteri dari tanaman yang memiliki

                        efek samping yang lebih kecil  (Abdallah, 2016; Vikas & G, 2011).











                                                              22
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35