Page 3 - e-modul bab 5 PAI
P. 3

emosinya  bergejolak.  Dirinya  diliputi  rasa  senang,  takut,  sedih,
                   cemburu, dan kuatir yang campur aduk tidak karuan. Cinta juga bisa
                   membuat pikiran tidak bekerja dengan benar (Sarwono, 1983:154).
                          Cinta  seorang  laki-laki  kepada  wanita  dan  sebaliknya  adalah
                   perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan

                   Allah  SWT  di  dalam  jiwa  manusia,  yaitu  kecenderungan  kepada
                   lawan jenis ketika ia telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya
                   (Q.S.  al-Rum:21).  Cinta  pada  dasarnya  bersifat  netral.  Ia  dapat
                   bernilai  positif,  tapi  juga  dapat  menjadi  negatif,    tergantung  pada
                   bentuk penyalurannya. Oleh karena itulah, Islam memberikan aturan
                   dan pedoman agar cinta membawa dampak positif bagi manusia.
                          Menurut ajaran Islam, perasaan cinta akan membawa kebaikan
                   pada manusia bila disalurkan hanya  dalam bingkai pernikahan. Hal
                   ini karena dalam pernikahan, hampir semua bentuk interaksi antara
                   laki-laki  dan  perempuan  menjadi  halal,  bahkan bernilai  pahala bila

                   dilakukan karena Allah.
                          Di luar pernikahan, semua bentuk hubungan cinta laki-laki dan
                   perempuan adalah terlarang. Sebab orang yang sedang “jatuh” cinta,
                   umum  diketahui  bahwa  mereka  seringkali  menyalurkan  perasaan
                   cintanya  dengan cara  selalu berada  dekat  dengan sang  pujaan  hati,
                   saling memandang, berbicara berdua, bahkan mungkin lebih dari itu.
                   Semua aktivitas ini secara tegas oleh Islam terlarang dilakukan oleh

                   laki-laki  dan  perempuan  yang  bukan  suami-istri,  karena  dapat
                   menimbulkan  dampak  negatif  bagi  individu,  keluarga,  maupun
                   masyarakat.
                          Termasuk dalam kategori cinta yang dilarang Islam adalah cinta
                   kepada  sesama  jenis  atau  yang  populer  disebut  homo  seksual  atau
                   liwath  dalam  bahasa Arab.  Ironisnya  perilaku    yang  pernah  terjadi
                   pada umat Nabi Luth ini sekarang banyak dipraktikkan orang-orang
                   Barat, juga Indonesia. Padahal dalam Q.S. Al-A’raf:80-84 disebutkan
                   azab  yang  dahsyat  ditimpakan  kepada  kaum  Nabi  Luth  yang
                   berperilaku  homo seksual.  Selain itu,  para ulama sangat  mengutuk,

                   mengecam  dan  mengharamkan  homo  seksual  sebab  ia  dipandang
                   sangat  menjijikkan  dan  bertentangan  dengan  kodrat  dan  tabiat
                   manusia.
                          Berkenaan  dengan  masalah  cinta,  terdapat  sebuah  temuan
                   penting  dan  mengejutkan  dari  seorang  peneliti  di  National
                   Autonomous  University  of  Mexico.  Ia  menyatakan  bahwa  sebuah
                   hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena

                   faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang
                   mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa “tergila-gila” dan cinta


                                                           2
   1   2   3   4   5   6   7   8