Page 8 - e-modul bab 5 PAI
P. 8

menikahi  perempuan  yang  taat  beragama,  niscaya  engkau  akan  bahagia  dan
                    beruntung” (Muttafaq „alaih).

                          Setelah  variabel  agama  dan  akhlak,  maka  variabel-variabel
                   berikutnya  yang  dipilih  oleh  seorang  muslim/muslimah  tergantung
                   pada  pilihan  tiap  orang  yang  sangat  mungkin  bersifat  subyektif.
                   Selain  variable  agama,  hendaklah  seorang  muslim  juga  mem-

                   pertimbangkan  latarbelakang  keluarga  masing-masing.  Sebab
                   pernikahan  tidak  hanya  menyatukan  dua  diri  yang  berbeda,
                   melainkan juga dua keluarga yang berbeda.

                   2. Ragam Ikhtiar Mencari Pendamping Hidup
                          Ada  beragam  cara  yang  ditempuh  seseorang  untuk  men-
                   dapatkan pendamping hidup. Umumnya cara yang ditempuh adalah

                   melalui  perjodohan,  pacaran,  persahabatan,  ta‟aruf,  cinta  pada
                   pandangan pertama, dan melalui ilham atau intuisi.
                          Dalam  Islam,  cara  mencari  jodoh  yang  disyariatkan  adalah
                   ta‟aruf.  Secara  bahasa,  ta‟aruf  adalah  perkenalan.  Dalam  istilah
                   agama, ta‟aruf adalah proses pertemuan/perkenalan seorang pria dan
                   wanita  dalam  suasana  terhormat  ditemani  pihak  ketiga  dengan
                   tujuan mencari pendamping hidup. Dalam proses ta‟aruf, pihak pria

                   dan wanita dipersilahkan saling menanyakan berbagai hal yang ingin
                   diketahui,  terutama  terkait  dengan  keinginan  masing-masing  nanti
                   saat menjalani pernikahan. Agar  tidak menimbulkan kekecewaan di
                   lain hari, masing-masing pihak diharuskan berkata jujur.
                          Saat  ta‟aruf,  masing-masing  pihak  diperbolehkan,  bahkan
                   disarankan, untuk melihat wajah calon pendamping dengan seksama.
                   Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan kemantapan pada mereka.
                   Disamping  itu,  agar  masing-masing  pihak  memperoleh  informasi
                   yang  lengkap  dan  benar  tentang  calon  pendamping,  mereka  dapat
                   bertanya kepada pihak ketiga atau orang yang mengenal dia. Dengan

                   demikian, kekhawatiran banyak pihak bahwa mencari jodoh melalui
                   ta‟aruf  sama dengan “membeli kucing dalam karung” dapat ditepis.
                   Bila  kedua  belah  pihak  merasa  ada  kecocokan,  maka  perlu  segera
                   ditentukan  waktu  pernikahan  untuk  menghindari  fitnah  dan  dosa.
                   Namun bila tidak ada kecocokan, mereka dapat menghentikan proses
                   ta‟aruf dengan cara yang baik.
                          Para remaja muslim, utamanya yang siap menikah, hendaklah

                   berhati-hati  saat  menentukan  cara  menemukan  jodoh.  Pernikahan
                   adalah wahana suci untuk melaksanakan perintah Allah. Oleh karena
                   itu, sangat penting diawali  dengan cara yang baik dan  benar, sebab
                   hal  ini  merupakan  bekal  positif  untuk  mengarungi  hidup  berumah


                                                           7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13