Page 13 - e-modul bab 5 PAI
P. 13

dan  bertanya:  “Wahai  Rasulullah,  seorang  suami  yang  memuaskan  nafsu
                    birahinya  terhadap  istrinya  akan  mendapat  pahala?”  Nabi  SAW  menjawab:
                    “Bagaimana menurut kalian jika mereka (para suami) bersetubuh dengan selain
                    istrinya, bukankah mereka berdosa? “Jawab para shahabat : “Ya, benar”. Beliau
                    bersabda lagi : “Begitu pula kalau mereka bersetubuh dengan istrinya (di tempat
                    yang halal), mereka akan memperoleh pahala!”. (Hadits Shahih Riwayat Muslim,
                    Ahmad dan Nasa‟i).

                          Lingkungan pergaulan remaja zaman sekarang yang cenderung
                   bebas merupakan daya  tarik tersendiri bagi  remaja muslim.  Hal  ini
                   merupakan tantangan yang tidak mudah bagi remaja muslim. Namun
                   mempertimbangkan  betapa  pacaran  terlarang  dalam  Islam  dan
                   ternyata sarat dengan  kerugian dan amat minim keuntungan, maka
                   sangat layak setiap remaja muslim berani berkata tidak pada pacaran.

                   2. Pacaran dan Perilaku Seksual Remaja
                          Dari  sejumlah  dampak  negatif  diatas,  dampak  pacaran  yang
                   paling  mengkhawatirkan  adalah  seks  dan  pergaulan  bebas.
                   Perkembangan  zaman  yang  menyebabkan  informasi  tentang  seks
                   mudah  diakses  remaja,  kontrol  yang  lemah  dari  orang  tua,  sikap
                   permisif  masyarakat,  dan  promosi  seks  bebas  oleh  para  artis

                   menyebabkan  remaja  zaman  sekarang  rentan  terpengaruh  dan
                   mencoba  hal-hal  yang  “berbau”  seks.  Salah  satunya  adalah  gaya
                   pacaran remaja zaman sekarang yang mengarah pada hura-hura dan
                   pemuasan  kebutuhan  seks.  Parahnya,  muda-mudi  tersebut
                   menyalurkan  hasrat  seksual  mereka  pada  orang  yang  harusnya
                   mereka  lindungi,  yakni  pacar.  Wijayanto  (2003:48-50)  menyatakan
                   bahwa  pengalaman  seks  pertama  yang  dialami  remaja  umumnya
                   berasal dari pacar atau teman dekatnya.

                          Menurut Spanier, fenomena ini tidaklah aneh, karena meskipun
                   orang  berpacaran  memiliki  beragam  maksud  dan  tujuan,  namun
                   pacaran  lebih  erat  berkenaan  dengan  perilaku  seksual  atau
                   eksperimentasi  dan  kepuasan  seksual  (Ariyanto:  2008,  4).  Hasil
                   penelitian Komisi Perlindungan Anak (KPA) terhadap  4.500  remaja
                   di  12  kota  besar  mengungkapkan  bahwa  97  persen  remaja  pernah
                   menonton atau mengakses pornografi,  93 persen pernah berciuman
                   bibir.  Sedangkan  62,7  persen  pernah  berhubungan  badan  dan  21
                   persen  remaja  telah  melakukan  aborsi.  Pada  tahun  2008  Voice  of

                   Human  Rights  melansir  aborsi  di  Indonesia  menembus  angka  2,5
                   juta kasus. 700 ribu di antaranya dilakukan oleh remaja di bawah usia
                   20 tahun. (Gumilang, 2010).





                                                           12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18