Page 5 - e-modul bab 5 PAI
P. 5

lebih  rumit  adalah  kunci.  Secara  fungsi,  yang  disebut  kunci  adalah
                   gabungan  antara  anak  kunci  dan  lubang  kunci.  Anak  kunci    harus
                   aktif  bergerak  agar  bisa  membuka  lubang  kunci  yang  pasif  tidak
                   bergerak.  Bila  anak  kunci  dan  lubang  kunci  sama-sama  aktif
                   bergerak, maka kunci tersebut rusak karena lubang kunci tidak bisa

                   dibuka (Ayu, 1998:63-64).
                          Setiap manusia, laki-laki maupun perempuan, wajar mengingi-
                   nkan  memiliki  pasangan.  Sebelum  dewasa,  dorongan  ini  umumnya
                   sudah  timbul,  dan  menjadi  amat  kuat  saat  manusia  mencapai
                   kedewasaannya. Penyaluran naluri berpasangan pada manusia dapat
                   terwujud  dalam  berbagai  bentuk;  hubungan  dengan  ikatan  longgar
                   (pacaran),  hidup  serumah  tanpa  ikatan  resmi  (kumpul  kebo),  atau
                   hubungan dengan ikatan resmi (pernikahan).
                          Agar  dorongan  berpasangan  yang  kuat  ini  dapat  tersalurkan
                   dengan benar dan membawa efek positif, maka Islam mensyariatkan

                   dijalinnya  keberpasangan  tersebut  dalam  bingkai  pernikahan.  Dari
                   bentuk  hubungan  yang  sah  inilah  kemudian  akan  muncul  rasa
                   tentram  atau  sakinah  pada  laki-laki  dan  perempuan,  sebagaimana
                   disebutkan dalam Q.S. al-Rum:21:

                                                     ِ
                                                                          ِ
                                                                   ِ
                                                                                           ِِ
                                                                                                   ِ
                                            ِ
                    ة  د    ُ                 َ  إ ا  ُ        ا زَأ  ُ      َأ     ُ  َ   ق خ نَأ ه   آ
                    ً
                                                                    ُْ
                                                                                   َ ْ
                                                            ْ
                              َ
                                                ُ
                                                     َ
                       ََ ْ َْ َ َ َ َ ْ
                                                                                  َ َ
                                                        ً َ ْ
                                                                        ْ ْ
                                                                                              َ ْ َ
                                                   ْ
                                   َ
                                                                        ٍ ِ ٍ
                                                                                         ِ ِ

                                                                ن         م    ت       ِ   ذ     نإ   ر
                                                                                  َ
                                                              َ
                                                                                                 ْ
                                                                                       َ َ
                                                                    ََ
                                                                          َ
                                                                                َ
                                                                 ُ
                                                                                                ًَ ََ
                                                                      َ ْ
                    “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
                    isteri  dari  jenismu  sendiri,  supaya  kamu  cenderung  dan  merasa  tenteram
                    kepadanya,  dan  dijadikan-Nya  diantaramu  rasa  kasih  dan  sayang.  Sesung-
                    guhnya  pada  yang  demikian  itu  benar-benar  terdapat  tanda-tanda  bagi  kaum
                    yang berpikir”.

                   3. Hikmah Pernikahan
                          Tujuan pernikahan dalam Islam, menurut Azzam dan Hawwas
                   (2011:39-43), tidaklah sekadar  pada pemenuhan nafsu seksual, tetapi
                   memiliki tujuan-tujuan penting yang berkaitan dengan aspek sosial,
                   psikologi,  dan  agama.  Di  antara  tujuan  pernikahan  yang terpenting
                   adalah sebagai berikut.
                   a.  Memelihara keberlangsungan manusia
                          Pernikahan  berfungsi  sebagai  sarana  untuk  memelihara
                   keberlangsungan  gen  manusia,  alat  reproduksi, dan  regenerasi dari
                   masa  ke  masa.  Dengan  pernikahan  manusia  dapat  memakmurkan
                   hidup dan melaksanakan tugas sebagai khalifah Allah SWT. Mungkin
                   sebagian  orang  berkata  bahwa  untuk  mencapai  hal  tersebut  dapat
                                                           4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10