Page 178 - BUKU GABUNGAN revisi 17.11.24_Neat
P. 178

Fisika Modern Terintegrasi Etnosains

        menjalankan peran mereka sesuai norma yang berlaku, sehingga tatanan sosial

        tetap seimbang.

               Seperti elektron yang stabil dalam orbitnya, setiap anggota masyarakat


        memiliki  posisi  dan  perannya  masing-masing  dalam  struktur  sosial.  Jika

        seseorang  menjalankan  tugasnya  sesuai  dengan  pangadereng,  kehidupan

        sosial  akan  berjalan  harmonis,  sebagaimana  atom  tetap  stabil  ketika


        elektronnya bergerak dalam lintasan yang sesuai. Keseimbangan ini tercermin

        dalam kehidupan masyarakat Bugis-Makassar yang menempatkan pentingnya

        hidup  sesuai  aturan  adat  sebagai  bentuk  penghormatan  terhadap  nilai-nilai

        leluhur dan hubungan antar individu.

               Namun,  seperti  halnya  elektron  yang  dapat  menyerap  energi  dan


        berpindah ke orbit yang lebih tinggi, seseorang dalam masyarakat juga bisa

        melampaui batas pangadereng. Misalnya, jika seseorang melakukan tindakan

        yang  bertentangan  dengan  norma  atau  adat,  seperti  melanggar  etika  atau

        mengabaikan tanggung jawab sosial, maka akan terjadi "ketidakseimbangan".


        Hal  ini  dapat  diibaratkan  seperti  atom  yang  menjadi  tidak  stabil  ketika

        elektronnya  berpindah  orbit  tanpa  kontrol.  Akibatnya,  tatanan  sosial  bisa

        terganggu, dan konflik atau ketidakharmonisan pun muncul dalam masyarakat.

               Ketidakseimbangan ini sering kali membutuhkan upaya pemulihan, baik


        melalui  sanksi  adat,  musyawarah,  atau  pendekatan  harmoni  yang  sejalan

        dengan  nilai  pangadereng.  Dalam  konteks  fisika,  elektron  yang  menyerap

        energi  berlebih  akhirnya  akan  kembali  ke  orbit  asalnya  dengan  melepaskan

        energi  dalam  bentuk  cahaya,  menciptakan  stabilitas  kembali.  Analogi  ini

        menunjukkan  bahwa  dalam  kehidupan  masyarakat,  setelah  konflik  atau


        pelanggaran norma, ada proses "pemulihan harmoni" yang diusahakan untuk

        mengembalikan keseimbangan, baik melalui introspeksi individu maupun usaha

        kolektif.




                                                                                                             172
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183