Page 42 - E-Majalah Kriyasadana Edisi 4
P. 42
CERPEN
“Dikembalikan? Bukankah sudah Diskusi telah selesai dan dua hari
kujelaskan kepadamu bahwa pedang lagi mereka akan berangkat untuk
tersebut dibawa oleh seseorang,” mengemban misi penting,
ucap Ilara dengan nada lirih. mengembalikan kesejahteraan
kerajaan. Ilara memerintahkan
Ziko menghampiri Ilara yang mereka untuk beristirahat, namun
mencoba untuk duduk, tapi sebelum Clara meminta izin untuk berbicara
Ziko menghampirinya, Clara sejenak. Ilara mengizinkannya.
memegang lengannya agar ia tidak
duduk. Clara bangkit dari tempat tidurnya
dan berdiri.
Kemudian Clara mengeluarkan
sebuah pedang yang telah ia “Kay? Aku masih bisa jalan”, ucap
sembunyikan di tas ruang miliknya Clara dengan nada tidak meyakinkan.
lalu menujukkan kepada Ilara, “apa “Mau bicara dimana?”, ujar Kay tegas.
maksudmu pedang ini ya?”, tanya
Clara. “Bolehkah aku meminta sesuatu?
Aku ingin ke taman”, balas Clara.
“Jadi penyihir itu adalah kau bukan
Merlin?”, Ilara dibuat tercengang. Kay melihat ke arah Ilara dan
menganggukkan kepala. Mereka
Mereka pun berencana untuk berdua pun pergi ke taman yang
mengembalikan pedang Excalibur ke berada di depan istana. Sesampainya
tempat asalnya, batu abadi. Namun, disana mereka duduk bersama di
untuk kesana dibutuhkan keberanian taman. Bulan bersinar sangat terang,
sekaligus rencana yang matang. suasana yang tenang untuk mereka
Meskipun tempatnya dekat dengan berdua.
kerajaan Avalon, hanya orang “Kay?”, mulai Clara dengan nada
tertentu saja yang dapat lembut nan sejuk, “seandainya dua
memasukinya, oleh karena itu hari ini adalah sisa diriku untuk
mereka perlu untuk terlebih dahulu menghabiskan waktu bersamamu,
menghancurkan perisainya
apakah kau akan merasa sedih?”
E-Majalah Edisi 4 42
D
A
A
A
N
S
R
K
I
A
Y