Page 47 - E-Majalah Kriyasadana Edisi 4
P. 47
CERPEN CERPEN
Besok adalah hari yang tidak “Maaf, Mona tapi kalian juga harus
diinginkan oleh anak-anak sekolah di belajar, jangan mengandalkan aku
Indonesia. Besok adalah hari dimana saja.” Alisha sekarang bukan Alisha
semua murid di Indonesia serentak yang dulu seperti awal masuk
melaksanakan PAS berbeda dengan sekolah, kini Alisha sudah mulai
Alisha yang nampak antusias saat sedikit berani untuk menyahuti
memasuki pekan PAS, ia selalu ucapan teman-temannya yang tak
mempersiapkan diri untuk PAS dengan tahu diri.
baik, ia belajar dengan semaksimal
mungkin sehingga tidak jarang ia “Mulai berani kamu, Alisha?!”
mendapat peringkat pertama di kelas, bentak Mona sambil berdiri dan
sehingga hal itulah yang membuat iri menggebrak meja Alisha. Alisha
teman-temannya yang telah membully sedikit terperanjat ketika Mona
dari pertama masuk sekolah. Bahkan menggebrak mejanya.
sekarang hingga mereka sudah
memasuki kelas akhir yaitu kelas 12. Meskipun Alisha sudah mulai
Sudah saatnya Alisha mendaftar untuk berani menyahuti ucapan temannya,
kuliah. Namun, ia masih bingung akan tetap saja Alisha adalah anak yang
mendaftar atau tidak mengingat biaya penakut. Terpaksa Alisha harus
kuliah yang tidak murah. menyerahkan kertas ujiannya
kepada temannya. Namun, itu tak
“Alisha... bagi contekan ke kami dong.” pernah membuat peringkat Alisha
bak tak pernah merasa bersalah setelah turun. Sepeti itulah kehidupan
membully Alisha, Mona datang dengan Alisha selama ini. Jika ia melapor
mudah untuk memsnbpointa contekan. kepada guru pun, guru hanya akan
bilang bahwa masalah Alisha akan
“Benar, Alisha bagilah dikit, jadi orang ditindak lanjuti, namun nyatanya
jangan pelit” sahut teman Mona. Alisha hanya akan menerima rasa
sakit yang dia rasakan secara tidak
langsung.
47 E-Majalah Edisi 4
A
N
A
D
I
R
K
Y
A
S
A