Page 19 - tekanaan pada zat dan penrapannya dalam kehidupan sehari-hari
P. 19

1. Ketinggian Memengaruhi Tekanan Atmosfer

                         Setiap zat memiliki berat, termasuk udara, namun berat udara sangatlah ringan
                    dibandingkan  dengan  zat-zat  yang  lain.  Kamu  sudah  mengetahui  bahwa  tekanan
                    hidrostatis  disebabkan  oleh  berat  zat  cair  itu  sendiri,  begitupun  halnya  dengan
                    tekanan udara. Tekanan udara (tekanan atmosfer) disebabkan oleh berat udara yang
                    menekan  lapisan  atmosfer  bagian  bawah  sampai  ke  ketinggian  tertentu.  Tekanan
                    atmosfer  dapat  dimisalkan  dengan  tekanan  zat  cair.  Semakin  dalam  suatu  zat  cair
                    maka  semakin  besar  tekanannya,  begitu  pula  tekanan  atmosfer.  Mulai  dari  bagian
                    atas atmosfer bumi hingga ke bawah akan semakin besar sehingga beratnya semakin
                    besar.  Dengan  kata  lain,  semakin  rendah  permukaannya,  semakin  besar  tekanan
                    udaranya. Sebaliknya, semakin tinggi permukaan bumi akan semakin rendah tekanan
                    udaranya. Tekanan udara dipermukaan laut sama dengan satu atmosfer (1 atm = 76

                    cmHg). Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara berkurang sebesar 1 cmHg. Berikut ini
                    data hasil perhitungan tekanan udara berdasarkan ketinggiannya.




















                    Tekanan Udara pada Berbagai Ketinggian

                                        Tabel 1. Tekanan perhitungan tekanan udara


                    2. Alat Ukur Tekanan
                         Bagaimanakah  cara  mengukur  tekanan  seperti  didapatkan  pada  Tabel  11.1?

                    Apakah alat ukur yang digunakan? Pada abad ke-17 seorang ilmuwan berkebangsaan
                    Italia bernama Evangelista Torricelli (1608–1647) mencoba mengukur tekanan udara.
                    Karena keuletannya, dia berhasil melakukan percobaan untuk membuktikan tekanan
                    udara  dengan  memperkenalkan  alat  pengukur  tekanan  yang  disebut  barometer
                    pertama  yang  sangat  sederhana.  Alatnya  hanya  menggunakan  sebuah  pipa  kaca
                    yang panjangnya 1 meter dengan salah satu ujungnya tertutup dan raksa. Torricelli
                    melakukan  percobaan  di  daerah  pantai  pada  ketinggian  permukaan  laut.  Caranya,
                    pipa kaca diisi dengan air raksa sampai penuh, kemudian pipa yang terbuka tersebut

                    dimasukkan ke dalam bejana berisi raksa.
                         Hasil percobaannya menunjukkan bahwa raksa yang berada di dalam pipa akan
                    turun sampai 24 cm sehingga tinggi raksa yang berada di dalam pipa menjadi 76 cm.


                                                                                                       19
                                                 Modul tekanan/smp/viii
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24