Page 7 - Kisah Dua Putri & Siraja Ular
P. 7

“Lebih baik urungkan saja niatmu itu, cucuku.”



                      Suntre  belum  menjawab,  tiba-tiba  kakek itu  menghilang  dari


               hadapan  Suntre.  Suntre  melanjutkan perjalanan  menuju  sungai.


               Langkahnya  ia  percepat.  Dengan  sangat  hati-hati  Suntre  menuruni

               tebing.  Suntre  berusaha  melupakan  perkataan  kakek itu.    Tiba-tiba


               seekor buaya putih meloncat tepat di depan Suntre.



                      ”Haaah,” Suntre tersentak.



                      Suntre terbangun. Ia cubiti tangan dan pipinya sendiri. Ia entak-


               entakkan kakinya ke tanah. Akhirnya, ia sadar ternyata tubuhnya sudah

               jatuh dari tempat tidur.




                      ”Huuuh ... untung hanya mimpi,” gerutu Suntre sambil mengusap-

               usap matanya. Jantungnya masih berdegup kencang. Suntre menengok


               ke kanan dan ke kiri mencari kakaknya, tetapi tidak ada.


                      ”Kakaaak ...,” teriak Suntre seraya berlari.



                      ”Ada apa, Suntre? Suntre bermimpi?


                      ”Suntre takut, Kak.”



                      ”Jangan takut. Mimpi itu bunganya orang tidur.”











                                                           5 5
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12