Page 108 - Kisah Abu Nawas 1001 Malam
P. 108
"Betul Baginda yang mulia, karena tepat tiga hari setelah
kematian hamba, maka Baginda pun akan mangkat menyusul
hamba ke Hang lahat, karena hamba tidak bersalah sedikit pun.”
kata Abu Nawas tetap tenang.
Baginda gemetar mendengar ucapan Abu Nawas. dan
tentu saja hukuman pancung dibatalkan.
Abu Nawas digiring kembali ke penjara. Baginda
memerintahkan agar Abu Nawas diperlakukan istimewa. Malah
Baginda memerintahkan supaya Abu Nawas disuguhi hidangan
yang enak-enak. Tetapi Abu Nawas tetap tidak kerasa tinggal di
penjara. Abu Nawas berpesan dan setengah mengancam kepada
penjaga penjara bahwa bila ia terus-menerus mendekam dalam
penjara ia bisa jatuh sakit atau meninggal Baginda Raja terpaksa
membebaskan Abu Nawas setelah mendengar penuturan
penjaga penjara.
*****
Cita-cita atau obsesi menghukum Abu Nawas sebenarnya
masih bergolak, namun Baginda merasa kehabisan akal untuk
menjebak Abu Nawas.
Seorang penasihat kerajaan kepercayaan Baginda Raja
menyarankan agar Baginda memanggil seorang ilmuwan-ulama
yang berilmu tinggi untuk menandingi Abu Nawas. Pasti masih
ada peluang untuk mencari kelemahan Abu Nawas. Menjebak
pencuri harus dengan pencuri.Dan ulama dengan ulama.
Baginda menerima usul yang cemerlang itu dengan hati bulat.
Setelah ulama yang berilmu tinggi berhasil ditemukan, Baginda
Raja menanyakan cara terbaik menjerat Abu Nawas. Ulama itu
memberi tahu caracara yang paling jitu kepada Baginda Raja.
Baginda Raja manggut-manggut setuju. Wajah Baginda tidak lagi
murung. Apalagi ulama itu menegaskan bahwa ramalan Abu
Nawas tentang takdir kematian Baginda Raja sama sekali tidak
mempunyai dasar yang kuat. Tiada seorang pun manusia yang
107
aDef Abu Nawas Sang Penggeli Hati