Page 109 - Kisah Abu Nawas 1001 Malam
P. 109
tahu kapan dan di bumi mana ia akan mati apalagi tentang ajal
orang lain.
Ulama andalan Baginda Raja mulai mengadakan
persiapan seperlunya untuk memberikan pukulan fatal bagi Abu
Nawas. Siasat pun dijalankan sesuai rencana. Abu Nawas
terjerembab ke lubang siasat sang ulama. Abu Nawas melakukan
kesalahan yang bisa menghantarnya ke tiang gantungan atau
tempat pemancungan.
Benarlah peribahasa yang berbunyi sepandai-pandai
tupai melompat pasti suatu saat akan terpeleset. Kini, Abu Nawas
benar-benar mati kutu. Sebentar lagi ia akan dihukum mati
karena jebakan sang ilmuwan-ulama.
Benarkah Abu Nawas sudah keok?
Kita lihat saja nanti.
Banyak orang yang merasa simpati atas nasib Abu
Nawas, terutama orang-orang miskin dan tertindas yang pernah
ditolongnya. Namun derai air mata para pecinta dan pengagum
Abu Nawas tak akan mampu menghentikan hukuman mati yang
akan dijatuhkan.
Baginda Raja Harun Al Rasyid benar-benar menikmati
kernenangannya. Belum pernah Baginda terlihat seriang
sekarang.
Keyakinan orang banyak bertambah mantap. Hanya sat
orang yang tetap tidak yakin bahwa hidup Abu Nawas aka
berakhir setragis itu, yaitu istri Abu Nawas. Bukankah Alia Azza
Wa Jalla lebih dekat daripada urat leher. Tidak ada yang tidak
mungkin bagi Allah Yang Maha Gagah. Dan kematian adalah
mutlak urusan-Nya. Semakin dekat hukuman mati bagi Abu
Nawas. Orang banyak semakin resah. Tetapi bagi Abu Nawas
malah sebaliknya. Semakin dekat hukuman bagi dirinya,
semakin tegar hatinya.
108
aDef Abu Nawas Sang Penggeli Hati