Page 6 - Kisah Abu Nawas 1001 Malam
P. 6
Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba
nampak berubah menjadi gila.
Usai upacara pemakaman bapaknya. Abu Nawas
mengambil batang sepotong batang pisang dan diperlakukannya
seperti kuda, ia menunggang kuda dari batang pisang itu sambil
berlari-lari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya. Orang
yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya.
Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam
jumlah yang cukup banyak untuk pergi ke makam bapaknya.
Dan di atas makam bapaknya itu ia mengajak anak-anak
bermain rebana dan bersuka cita.
Kini semua orang semakin heran atas kelakuan Abu
Nawas itu, mereka menganggap Abu Nawas sudah menjadi gila
karena ditinggal mati oleh bapaknya.
Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan
Harun Al Rasyid datang menemui Abu Nawas.
"Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap
ke istana.” kata wazir utusan Sultan.
"Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan
dengannya.” jawab Abu Nawas dengan entengnya seperti tanpa
beban.
"Hai Abu Nawas kau tidak boleh berkata seperti itu
kepada rajamu.”
"Hai wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini
kudaku ini dan mandikan di sungai supaya bersih dan segar.”
kata Abu Nawas sambil menyodorkan sebatang pohon pisang
yang dijadikan kuda-kudaan.
Si wazir hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan
Abu Nawas.
5
aDef Abu Nawas Sang Penggeli Hati