Page 10 - Kisah Abu Nawas 1001 Malam
P. 10
"Benar Tuanku,” jawab penunggu pintu gerbang.
"Tapi hamba tiada mengira jika Baginda memberikan
hadiah pukulan.”
"Hahahahaha.. dasar tukang peras, sekarang kena
batunya kau!" sahut Baginda.” Abu Nawas tiada bersalah,
bahkan sekarang aku tahu bahwa penjaga pintu gerbang kota
Baghdad adalah orang yang suka narget, suka memeras orang!
Kalau kau tidak merubah kelakuan burukmu itu sungguh aku
akan memecat dan menghukum kamu!"
"Ampun Tuanku,” sahut penjaga pintu gerbang dengan
gemetar.
Abu Nawas berkata,” Tuanku, hamba sudah lelah, sudah
mau istirahat, tiba-tiba diwajibkan hadir di tempat ini, padahal
hamba tiada bersalah. Hamba mohon ganti rugi. Sebab jatah
waktu istirahat hamba sudah hilang karena panggilan Tuanku.
Padahal besok hamba harus mencari nafkah untuk keluarga
hamba.”
Sejenak Baginda melengak, terkejut atas protes Abu
Nawas, namun tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, "Hahahaha...
jangan kuatir Abu Nawas.”
Baginda kemudian memerintahkan bendahara kerajaan
memberikan sekantong uang perak kepada Abu Nawas. Abu
Nawas pun pulang dengan hati gembira.
Tetapi sesampai di rumahnya Abu Nawas masih bersikap
aneh dan bahkan semakin nyentrik seperti orang gila sungguhan.
Pada suatu hari Raja Harun Al Rasyid mengadakan rapat
dengan para menterinya.
9
aDef Abu Nawas Sang Penggeli Hati