Page 42 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 42
6. TALQIN MAYIT
Kesimpulan
Wahabi Menuduh
alil-dalil ini membuktikan bahwa ziarah kubur itu memang
dianjurkan. Terlebih jika yang diziarahi itu adalah makam ara ulama berbeda pendapat tentang talqin, yaitu dengan
Dpara wali dan orang saleh. Ibnu Hajar al-Haitami pernah mengatakan kepada mayat: ”Wahai fulan, ingatlah ketika
ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu Panda keluar dari dunia persaksian bahwa tiada tuhan
dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah ... sampai
menjawab berziarah.ke makam para wali adalah ibadah yamg akhir. Telah ada atsar (berita) dari penduduk Syam akan tetapi
disunahkan. Demikian pula dengan perjalanan kemakam mereka.” tidak shahih. Yang benar bahwa talqin adalah bid’ah. Maka
(Al-Fatawi al-Kubra, juz II hlm. 24) jangan dikatakan: “Wahai fulan, ingatlah apa yang engkau keluar
dari dunia. Persaksian bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan
Paparan di atas memberikan kesimpulan, bahwa tujuan ziarah Muhammad adalah utasan Allah. Dan sesungguhnya engkau telah
kubur itu ada empat macam, dan kesemuanya disunnahkan oleh rela Allah sebagai tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad
Ahlussunnah Wal-Jama’ah berdasarkan ayat al-Qur’an dan hadits- sebagai utusan serta Al-Qur’an sebagai imam. Ini tidak ada asalnya
hadits shahih. Ziarah ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yang dapat dijadikan sandaran. Seharusnya ditinggalkan. Ini yang
para wali dan orang-orang shaleh dapat diniati dengan keempat jadi pengangan, karena perbutan tersebut tidak ada dalilnya.
tujuan tersebut. Wallahu a’lam
Akan tetapi ketika orang-orang sudah selesai menguburkan mayat,
dianjurkan berdiri dan mendoakan memohonkan ampunan dan
keteguhan bagi mayat. Inilah yang dianjurkan. Ketika orang-orang
telah selesai menguburkan, hendaklah berdiri dan berdoa baginya
dengan ampunan dan keteguhan.
Biasanya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ketika selesai mayit
dikubur, beliau berdiri dan mengucapkan:
َ
َ
ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ُ َّ َ ْ َّ ُ َ ُ َ َ
مكيِخلأ اورِفغتسا. لأسي نلآا هنإف ِ تيبثلتاب ل اولسو
ِ
ِ
ِ
“Mohonkan ampunan untuk saudara kalian, dan mohonkan
keteghuan baginya. Karena dia sekarang ditanya.”
Inilah yang sesuai dengan sunnah.”. (Syekh Abdul Aziz bin Baz
rahimahullah Fatawa Nur Ala Ad-Darb, 2/1102)
Sumber : https://islamqa.info/id/130521
Wahabi Menuduh 66 Santri Menjawab Wahabi Menuduh 67 Santri Menjawab